webnovel

Mengaku Kalah

"Liona!" teriak Papi di depan pintu kamar Liona yang tertutup dan terkunci.

"Sebentar," sahut Liona.

Dia memang sengaja mengunci kamarnya, takut Arkan masuk dan berusaha membujuknya.

Liona lantas berjalan membukakan pintu, tampak Papi tersenyum hangat padanya.

"Masuk Pi," ujar Liona.

Setelah Papi masuk, Liona langsung mengunci pintu itu kembali. Sudah dia bilang Arkan tidak boleh masuk.

Dia akan menjalankan perannya secara maximal. Membiarkan Arkan dan teman-temannya kelimpungan.

"Liona mau belajar lagi. Papi kalau ada kerjaan boleh sambil kerja," ucap Liona.

Fokus tidak fokus dia harus belajar. Mengesampingkan egonya dan tetap teguh pada apa yang seharusnya.

Dia tidak bisa mencampur adukkan masalah pribadi dengan kegiatannya. Belajar itu harus, masalah itu bisa diurus nanti.

"Sebentar nak," balas Papi lembut.

Liona yang hendak duduk di kursi meja belajarnya urung. Dia hanya berdiri sambil memegang kursi menunggu Papi yang hendak berbicara.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com