Hening, setelahnya hanya ada keheningan diantara Denandra dan Arunika bahkan gadis itu tidak berniat kembali menjelaskan, karena ia kira sudah cukup dan Denandra bukan manusia tulaltit yang harus ia jelaskan dua kali.
"Gue bingung deh, kenapa lo bisa suka sama Alterio?" Pertanyaan itu membuat Arunika menghela nafas.
"Lo bisa nggak ya, nanya sesuatu yang gue udah punya jawabannya gitu." Arunika menyandarkan dirinya dikepala kursi.
"Lo, emang lo nggak punya jawabannya juga?" Tanya Denandra, sok kaget.
"Nggak usah pura-pura syok gitu dah, gue tau lo selalu tau apapun yang gue sembunyiin." Denandra tertawa pelan dari sebrang sana.
Memang benar adanya, jika Denandra selalu tau bahkan mengerti apa yang sedang Arunika pendam, gadis itu terlalu peka dengan sekitar sampai-sampai bisa membaca banyak hal yang ada disekitarnya.
"Iya-iyaa. Jadi gimana?" Tanya Denandra, mencoba mencari kebenarannya dari Arunika.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com