webnovel

reincarnation of a demon god (sub Indonesia)

Arth adalah seorang penulis yang terus menulis tentang sejarah dunia, dan itu berkaitan dengan kisah dirinya sendiri. Dia terus menceritakannya dalam buku-buku yang sulit dipahami orang awam. Dari waktu ke waktu, para arkeolog terkejut melihat salah satu buku Arth karena sangat tepat dengan sejarah dan temuan para arkeolog. Akhirnya, para arkeolog menjadi tertarik padanya, dan menjadi tertarik pada kisah-kisah yang diceritakan Arth. Tapi tujuan Arth adalah menemukan kekasih masa lalunya (Erina). Dan ternyata Arth adalah yang terakhir dari orang-orang di dunia Darkness Light (nama sebelum bumi). Arth adalah satu-satunya yang masih hidup karena dia adalah pembunuh yang sebenarnya. Arth dulunya adalah dewa yang dijuluki dewa sihir, tetapi dia tidak menaati bangsanya sendiri sampai dia berubah menjadi iblis. Seiring waktu sesuatu terjadi yang membuat Arth berubah menjadi manusia dan memulai pengalaman hidup barunya sampai saat pembunuhan tiba. ************** banyak sekali ramalan yang mencegah hancur nya dunia itu. namun, jika takdir mengatakan demikian maka tidak seorang pun yang bisa keluar darinya. namun, kehidupan itu bisa diulang lagi dengan mencari sejarahnya. ************* "dunia akan hancur oleh seseorang yang membangkang bangsanya sendiri karena ia mempunyai tujuan". itulah dialog yang dibuat oleh seorang dewa peramal (Zabtaruk). dan orang yang membangkang bangsanya sendiri adalah Silvanus, Siestina dan Arth. para dewa terus mencoba untuk mencegah ketiga orang ramalan tersebut dengan taktik mereka sehingga banyak sekali terjadi konflik. namun, dari konflik itulah dunia Darkness Light hancur. nama Darkness Light adalah nama sebelum bumi yang digunakan oleh suku-suku Totem (kuno). karena mereka yakin bahwa bumi ini sebagian gelap dan sebagainya lagi bercahaya (siang dan malam).

laundry86 · Fantasia
Classificações insuficientes
88 Chs

penampilan baru Arth

"berhenti! Aku lelah dan tidak bisa berlari lagi" ujar Shivi yang kelelahan.

"Ok! Lagian ini sudah jauh" jawab Arth sambil tertawa. "Apa yang kamu bawa?" Ujar Arth ketika melihat kantung yang dibawa oleh Shivi.

"Ini hadiah buat mu dariku! Tapi sebelumnya, aku ingin tahu kenapa kamu diincar ketika di kerajaan Dark?" Ujar Shivi dengan raut wajah yang marah.

"Gimana ya Jelasinnya! Jadi tadi, aku itu sangat gabut, benar-benar gabut. Kebetulan Mine mengajak ku untuk pergi melihat kerajaan Dark dan Mine mengubah wajah ku dengan spidol" ujar Arth yang kebingungan untuk menjelaskannya.

"Kok ayah malah menyalahkan ku?" Ujar Mine sambil cemberut.

"Bukan menyalahkan! Tapi fakta. Hahaha..." Jawab Arth sambil tertawa.

Mendengar itu, Shivi langsung tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku mereka berdua. "Ini adalah barang yang ku beli untuk Arth, ambilah!" Ujar Shivi sambil memberikan semua barang itu.

"Benarkah? Terimakasih! Pokoknya kamu yang terbaik Shivi" ujar Arth yang gembira.

Arth langsung membuka barang yang dibawa oleh Shivi. Arth melihat sebuah baju jubah yang sangat bagus, topeng yang seram, sepatu besi dan sarung tangan besi. "Shivi! Apa kamu membeli semua barang ini?" Ujar Arth yang tidak percaya.

"Bukan membeli sih, tapi diberi oleh pemilik toko!" Jawab Shivi.

"Apa dia tergoda?" Ujar Arth yang tahu alasannya.

"Hehe...em...tidak juga..." Ujar Shivi sambil tertawa dan merasa bersalah.

Arth langsung memakai baju jubah itu, kemudian dilanjut dengan memakai sepatu besi dan sarung tangan besi. Arth menjadi terlihat sangat keren saat memakai setelan itu, apalagi jika Arth menggunakan tombak sekaligus pedang legendarisnya.

"Wow...keren sekali dan tampan...eh... tidak-tidak..." Ujar Shivi yang terkagum-kagum pada penampilan Arth. Bahkan, Shivi terpesona lagi pada Arth.

"Bagaimana dengan penampilan ku?" Ujar Arth yang tampak keren.

"Keren sekali ayah Aku suka, jadi makin sayang pada ayah!" Ujar Mine yang terkagum-kagum.

"Eh...Shivi! Kenapa mata mu berubah lagi?" Ujar Arth yang melihat mata Shivi berubah lagi.

"Tidak...tidak...ini cuman kebiasaan para Succubus" jawab Shivi dengan panik. "Kalau begitu, aku ingin melihat kamu memakai topeng yang ku beli" ujar Shivi sambil malu-malu.

Kemudian Arth memakainya dan topeng itu begitu pas dengan wajah Arth sehingga penampilan Arth makin dikagum-kagumi oleh Shivi. Arth merasa puas dengan penampilannya dan berterimakasih pada Shivi.

Mendengar itu, Shivi malah tersipu dan gembira karena dipuji olehArth. "Ya... terimakasih kembali, aku akan membantu mu"

Arth mengajak mereka berdua untuk melanjutkan perjalanan menuju kerajaan DARK Flame. Akan tetapi Shivi merasa penasaran akan tujuan Arth untuk pergi ke kerajaan itu. Padahal, kerajaan itu terkenal akan kekejamannya.

**********

Sementara itu, Orba telah menerima surat dari para manusia. "Apa yang ada dalam surat itu?" Ujar Orba sambil menyuruh Raka untuk membacanya.

Kemudian Raka membuka surat itu dan membacanya. "Kami, perwakilan dari bangsa manusia untuk menolak perjanjian yang di buat oleh para dewa. Kami sudah lelah akan perjanjian itu dan sekarang kami ingin membuat perdamaian bangsa manusia. Dengan itu, kami berharap para dewa bisa mengerti penderitaan dan kelelahan kami. Kami harap dengan mengirimkan surat ini, para dewa mengerti perasaan bangsa manusia" Raka telah membaca dialog yang ada pada surat itu.

"Hahaha...memang manusia bodoh!" Ujar Orba sambil membanting kan alat-alat yang ada di hadapannya dan tertawa terbahak-bahak. "Raka! Kau ambil pedang legendaris Arth! Dia sudah mati di tebing dangkal dan pedang itu masih menancap di mayat Arth" ujar Orba.

"Baik tuan! Akan ku laksanakan" jawab Raka sambil pergi dari ruangan Orba.

"Kalau begitu! Lebih baik manusia dihancurkan! Namun, itu akan merusak ramalan. Aku harap ramalan itu terjadi pada dewa dan manusia yang bekerjasama untuk menghancurkan para iblis" ujar Orba yang menganggapnya begitu.

*********

Raka keluar dari gerbang sihir yang ia panggil dan tiba di tempat tebing dangkal untuk mencari mayat Arth. Raka terus mencari-cari mayat Arth, Namun tidak juga ditemukan. Yang ada malah mayat para iblis yang tergeletak di tempat kejadian.

"Apa yang sudah terjadi di sini?" Ujar Raka yang keheranan. Raka melihat satu tempat yang hancur seperti sudah terjadi ledakan yang cukup besar. Kemudian Raka mencari-cari bukti untuk dijadikan laporan pada Orba.

"Apa ini? Apa dia?" Ujar Raka sambil melihat jejak-jejak kaki. Raka mengenal jejak kaki itu saat ia mengintai Arth bersama Hiuga. "Tidak salah lagi! Ini pasti jejak kaki Arth!"

Kemudian Raka mengikuti jejak kaki itu. Raka terkejut karena begitu banyak mayat-mayat iblis yang ada di samping jejak kaki Arth. "Tidak salah lagi! Ini pasti ulah Arth! Apakah Arth berencana untuk menjadi raja iblis lagi sama dengan dulu? Apakah ia akan mengubah namanya menjadi Arthous?" Ujar Raka yang begitu takut hal itu akan terjadi lagi.

Raka terus mengikuti jejak kaki itu sampai akhirnya Raka berhasil menemukan kerajaan dimana jejak kaki itu pergi. "Aku harus melaporkan ini pada tuan Orba" ujar Raka sambil langsung pergi menggunakan gerbang sihir.

**********

"Bress" Arth menusukkan tombak pada iblis yang menyerangnya. Dan ternyata Mereka bertiga di serang oleh sekumpulan Iblis-iblis.

"Terima ini" ujar Arth sambil melemparkan tombaknya dan mendarat tepat di tengah-tengah para iblis.

"Burnof" tiba-tiba sebuah ledakan hebat terjadi dari tombak itu sehingga semua pohon yang ada di sana terombang-ambing oleh erosi.

"Keren..." Ujar Shivi yang terpesona sambil memegang kedua pipinya yang memerah.

Tiba-tiba ada iblis yang turun dari atas pohon dan menindih Arth sehingga Arth terjatuh. "Mati kau" ujar iblis yang menindih sambil mengeluarkan pisau untuk di tusukkan pada Arth.

"Brugg" tiba-tiba Arth mengeluarkan sihir api sehingga iblis itu terbakar sangat hebat.

"Hampir saja" ujar Arth sambil berdiri dan mengambil tombaknya.

"Ah...keren sekali..." Ujar Shivi yang terpesona.

"Mine! Berubah lah" Mine langsung berubah ke wujud manusia dan melihat perilaku aneh Shivi.

"Ayah! Lagi-lagi Shivi bertingkah aneh" ujar Mine yang keheranan.

"Baiklah! Aku akan menghampirinya" jawab Arth sambil menghampiri Shivi. Arth berpikir bahwa Shivi terserang sehingga Shivi bertingkah aneh.

"Shivi! Apa kamu baik-baik saja?" Ujar Arth dengan jarak yang sangat dekat.

"Dia bertanya pada ku...dia bertanya pada ku...ini kesempatan bagi ku!" Ujar Shivi dalam hatinya dan merencanakan sesuatu. "Ah...kaki ku sakit diserang oleh iblis barusan...aku tidak bisa berjalan lagi" ujar Shivi yang berpura-pura sakit.

"Kalau begitu kita akan istirahat di sini dan menginap sampai kaki mu sembuh" ujar Arth sambil mengelus-elus rambut Shivi. Shivi langsung tersenyum bahagia karena ini baru pertama kalinya Arth mengelus-elus rambutnya.

"Ayah! Aku juga ingin dielus-elus"