Keesokan harinya,Uuwaah "sambil menguap dan meregangkan tangan dan punngung" matahari masih belum menampakkan sinarnya kubangun dan bersiap-siap berangkat ke Academia. Putri... sepagi ini sudah bangun ucap Nelia. Iya kak Nee.....Nelia sedikit kaget karena diriku memanggilnya dengan kak Nee karena menurutku Nelia masih muda dan juga kalau kupanggil hanya Nelia seperti tidak sopan bagiku. Kak Neliapun menanggapi panggilanku iya putri sambil tersenyum kearahku. Akupun ikut tersenyum senang kearahnya. Kak Naliapun datang "Ara-ara Putri Dyah sudah bangun sepagi ini, jadi saya tidak perlu membangunkan putri dengan raut muka cemberut seakan kecewa gagal membangunkanku ". Iya nih kak hehe... kak jam berapa kita berangkat nanti ke Academia? Nanti jam 7.30 kita berangkat Putri karena jam 8 ABT akan ditutup. Baiklah kak aku akan jalan pagi lihat sekitar mansion ini. Kak Nelia tanggap, Putri biar kutemani yah sambil jongkok mengelus-elus kepalaku. Iya kak Ne... boleh kok lagian ditemani kak Ne jadi ada teman berbicara .
Selepas persiapan kamipun berangkat menuju gedung penyambutan siswa-siswi baru tingkat perunggu diaula ABT yang ada di pusat Academia. Sesampainya dihalaman gedung aula nampak siswa-siswi yang terburu-buru menuju aula. Setiap siswa-siswi didampingi satu pelayan atau penjaga mereka.
Kuberhenti seketika disaat seseorang memanggil namaku, Putri Tantrum tunggu... ucap gadis berkacamata berpita kupu-kupu hitam dirambutnya. Maaf atas kelancangan saya ucap gadis itu dan ia memperkenalkan dirinya bahwa gadis ini bernama Violet El Ryazan ia seorang putri dari Kerajaan Ryazan. Kerajaan Ryayan berbatasan langsung dengan Tantrum dibarat dan kerajaan itu selalu siaga karena lautnya berbatasan dengan Kerajaan Iblis Neraca "itu yang kubaca dari buku perpustakaan". Kerajaan Neraca mencakup dua benua yaitu Benua Aropa dan Benua Alicia. Kerajaan Neraca dipimpin oleh Raja Iblis yang bernama Ifritt. Aku menjawab sapaannya tadi dan kami berbicara selayaknya teman baru. Kami berdua masuk dengan didampingi pelayan kami. Kami duduk bersebelahan dan acarapun segera dimulai ucap pembawa acara ditengah-tengah panggung itu. Gadis disamping kananku mengajakku bicara dengan memperkenalkan dirinya. Dua gadis yang duduk didepanku dan didepan Violet menengok kami dengan sapaan manisnya. Disampingku seorang putri dari Kerajaan Bangsa Nura yang bernama Teetti Ambarwati Xi Nura dan didepanku putri dari Kerajaan Yeren dan Kerajaan Brittania mereka bernama Liyana Dec Yeren dan Elizabett Revictor Brittania.
Sangat kebetulan bahwa kami berlima seorang putri dengan umur yang sama hanya beda hari dan bulan. Yang kutahu mereka memiliki kakak ataupun adik laki-laki tapi entah kenapa sodara laki-laki mereka meninggal dengan banyak sebab ada yang karena sakit, diracuni dan bahkan dibunuh saat tidur, maupun terbunuh dimedan perang.
Sang penyair lintas benua dari Bangsa Rastal menyebut kami berlima dengan sebutan "Lima Putri Cahaya Asgardia". Sebutan ini telah tersebar keseluruh penjuru dunia melalui penyair itu. Penyair itu bernama Elfania Ore Juura ia dari Kerajaan Juura dari Bangsa Rastal, kudengar bahwa ia sudah berumur 100 tahun lebih dan katanya ia masih terlihat muda.
Alasan kami disebut Five Light Princesses of Asgardia karena kami semua seorang putri yang akan mewarisi tahta selanjutnya. Selain itu mereka juga bertalenta yang mengaggumkan seperti halnya diriku disaat kecil sudah mulai menampakkan keiistimewaannya.
Saat ini Raja-raja dari Asgardia kemampuannya sudah mulai menurun seperti Ayahku. Ayahku seorang raja dan ia juga disebut sebagai salah satu "Lima Pahlawan Kedamaian" karena mereka telah berhasil mendamaikan Asgardia hingga terbentuk menjadi 5 Kerajaan yang lebih kuat dibandingkan kerajaan-kerajaan kecil pendahulunya.