Tidak ada alasan dan Rayhan hanya dapat menuruti permintaan William yang "memaksanya" untuk datang ke rumahnya.
Seperti yang William katakan, ia tidak pernah pindah, rumahnya masih tetap sama meskipun William bisa saja pindah kapanpun dan kemanapun dia mau.
"Ayo..." Ajak William karena Rayhan terlihat berdiri sambil memandangi pemandangan pohon-pohon yang menjulang tinggi di sisi jalan menuju rumahnya.
"Pohonnya terlihat lebih tinggi." komentar Rayhan.
"Ya lebih tinggi, tapi tujuanku mengajakmu ke mari bukan melihat pepohonan disana."
Rayhan tertawa pelan karena sepertinya William sudah tidak sabar untuk membawanya masuk ke dalam rumahnya.
Pintu terbuka tepat sebelum William membukanya membuat Rayhan terheran-heran namun tidak dengan William, dia memang sudah menghubungi Rose ketika dalam perjalan tadi dan sepertinya Rose sudah mempersiapkan penyambutan untuk kedatangan Rayhan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com