Astro menghempaskan tubuh di tempat tidur yang sudah familier untukku, dengan bedcover tema galaksi yang selalu dia pakai. Sepertinya dia baru saja sampai di apartemen.
"Kamu bisa langsung tidur aja, Astro."
Aku melirik jam di sudut layar handphone, pukul 23.17. Aku tahu dia pasti lelah sekali karena baru pulang dari proyeknya yang entah berada di mana karena matanya terlihat sayu. Dia mungkin memaksa memberi panggilan video call karena merindukanku.
"Aku kangen." ujarnya sambil menahan sebuah uapan lolos dari mulutnya. Dugaanku tepat sekali.
"Sepuluh menit aja ya. Kamu harus istirahat."
"Lima belas menit?"
Aku menghela napas, "Okay. Kamu masih ga mau cerita soal proyek itu?"
"Nanti aku kasih tau kalau kita udah nikah. Ga sabaran banget sih?"
"Coba liat siapa yang ngomong? Siapa coba yang ga sabaran?"
Astro tersenyum lebar sekali walau matanya terpejam selama beberapa saat sebelum terbuka kembali.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com