"Tidak! Saya tidak bermaksud seperti ini. Saya benar-benar tidak mengutuk Irielly. Anda tahu bagaimana saya menyayanginya. Bahkan lebih dari anak-anak saya sendiri," ucap Nyonya Saroh dengan terbata. Dia sudah kembali ke akal sehatnya. Namun, semua perkataan yang sudah dia katakan seperti air yang tumpah di tanah. Sudah menyerap dan tidak bisa lagi diambil menggunakan kain sebelum diperas di atas ember.
Nyonya Saroh merasakan hatinya sangat tidak tenang sekarang. Dia ingin membuat banyak pembelaan untuk dirinya. Namun, semakin dia membela diri, orang-orang di keluarga Adams pasti mengira bahwa dia tidaklah tulus. Hanya saja, dia tidak bisa kehilangan daging besar ini. Sudah susah payah mereka mencengkram selama bertahun-tahun. Jika hilang saat ini, itu artinya hanyalah malapetaka.
"Tidak perlu menjelaskan apa pun. Saya dan keluarga saya mendengar apa yang kamu katakan. Meski saya sudah tua, telinga saya belum setuli itu untuk salah mendengar," tolak Tuan Tua Fernandes.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com