webnovel

Pelangi Tak Selalu Muncul Setelah Hujan

"Aku sudah bertekad untuk mencari ridho suamiku, karena ridho Alloh ada pada ridho suamiku. Karena jika seorang muslimah menjalankan sholat lima waktu, berpuasa Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mendapatkan ridho suaminya, maka ia akan dapat masuk ke dalam Surga melalui pintu mana saja yang dia inginkan" (Rumaisha Azzahra, seorang wanita karir modern yang baru berhijrah ) "Istri itu ibarat pakaianan bagi suaminya. Sejak awal, Abang memang tidak ingin mencari 'pakaian' jadi. Abang ingin 'menjahit sendiri' sendiri pakaian Abang. Oleh karena itu, Abang menikahimu, Dek. Karena Abang ingin mendidik, membina, dan membimbingmu hingga menjadi seorang perempuan sekaligus istri yang sholehah" (Muhammad Rosikh Abdurrahman, seorang hafidz Qur'an) .............................. Rumaisha Azzahra.. adalah seorang wanita karir cerminan perempuan modern masa kini. Ia hanyalah perempuan biasa, dari keluarga biasa, dan menempuh perjalanan hidupnya dengan biasa-biasa saja. Hingga suatu ketika, 'sebuah hal' besar mengubah hidupnya. Ia pun berniat total untuk berhijrah di jalan Alloh Subhanahu Wata'ala. Ia pun berdoa kepada Alloh agar diberikan jodoh yang dapat membimbingnya dunia akhirat. Bak durian runtuh. Rumaisha ternyata menikah dengan seorang ustadz hafidz Qur'an yang menjadi idola para akhwat. Muhammad Rosikh Abdurrahman namanya. Rumaisha yang merupakan produk pendidikan umum dan tak pernah mengenyam sama sekali pendidikan pesantren, bagaikan mengalami "shock culture". Bahkan banyak pula yang menganggap bahwa pernikahan mereka tak sekufu. Lali bagaimanakah kehidupan rumah tangga Rumaisha dengan ustadz Rosikh? Lalu bagaimana pula ketika Rumaisha harus menghadapi kenyataan bahwa atasannya, Aditya Mandala Putra yang seorang 'don juan', ternyata menaruh hati padanya? Silakan baca bagaimana seluk beluk romantika Rumaisha dan Rosikh serta perjalanan hijrah Rumaisha di novel "Pelangi tak Selalu Muncul Setelah Hujan".

Melati Putri Pertiwi · Urbano
Classificações insuficientes
23 Chs

BAB 22 Kunjungan ke Pondok Pesantren

Tak terasa setelah 1,5 jam, kajian ustadz Oemar Mita berakhir. Aku dan Laura begitu tersentuh dengan pemaparan materi beliau. Sungguh runut, detail, jelas, dan lugas. Apalagi beliau juga menyertakan dalil-dalil Al-Qur’an serta hadits-hadits sahih. Maa syaa Alloh.. hatiku benar-benar tergetar ketika mengikuti kajian yang lurus berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah. Tak jarang aku meneteskan air mata ketika mengikuti ta’lim.

Aku selalu berharap agar anak dalam kandunganku ini tumbuh menjadi generasi Islam yang dapat menyebarkan keagungan Al-Qur’an serta sunnah Rasul ke seluruh penjuru dunia. Selain menjadi anak yang shalih dan hafidz, juga menjadi ulama yang lurus mengikuti sunah. Ketika harapanku begitu membuncah, sering kuelus perutku sambil bersholawat. Berharap agar Alloh mengijabahi doa-doaku.

“Maa syaa Alloh.. materi kajian kali ini bagus bangeettt ya, Rum. Benar-benar nge-charge iman bangett!” Kata Laura.

“Iya, La. Bener. Aku sampai terharu lhoo..”

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com