Arka yang bersemu merah, lantas bergelayut di leher Nino lantas berbisik, "Masuknya pelan-pelan."
Jelas saja Nino semakin sumringah. Menghabisi Arka sampai ke inti. Mengeluarkan bukti keperkasaannya yang sudah menegang. Begitu besar, berurat dan siap memuaskan Arka.
"Eunggh... Akhh... Sakit..." Meski Arka kembali merengek dengan memukul-mukul dada Nino. Air matanya yang merembes keluar dari pelupuk mata.
Demi apa pun, penisnya bahkan belum setengahnya masuk. Tak ingin menyakiti Arka, di lain kondisi juga ia tak sanggup untuk mengabaikan kesempatan yang begitu langka ini.
Lantas membuat penawaran. "Gimana kalo kamu yang mengendalikan? Bergeraklah, di atas ku, sayang..."
Berguling merubah posisi, Arka yang diserahi tugas jelas saja kagok. "Apa yang harus gue lakuin, No?"
"Sesuai keinginan mu. Turuti kata hati, Ar."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com