Zelyn yang merasa sangat kecewa pada pria paruh baya yang saat ini menghilang di balik pintu. Awalnya, ia berpikir jika pria tua itu akan memberitahunya mengenai sosok wanita yang membuatnya merasa sangat penasaran.
Sebenarnya bukan karena apa-apa, ia merasa sangat penasaran karena ingin tahu sosok wanita yang mampu merubah prinsip hidup seorang casanova yang mengatakan tidak akan pernah menikah.
Bahkan ia masih sangat mengingat raut wajah Axel yang duduk di sebelahnya ketika berada di dalam pesawat. "Jadi, kau sedang mempermainkanku? Bukankah kau bilang, hanya pria bodoh yang memilih bersama hanya dengan satu wanita dalam ikatan pernikahan?"
"Namun, baru beberapa saat mengatakan, kau sudah berubah lagi perkataannya. Kau seperti pepatah yang pernah kudengar, 'Pagi kedelai, sore tempe'," ujar Zelyn yang dulu pernah mendengar sahabatnya yang asli dari Jawa mengejeknya dengan pepatah itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com