webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Ação
Classificações insuficientes
205 Chs

146. Berpisah Atau tidak?

Layang-layang sudah berada di udara, Shang Yun pun manarik ulur benangnya. Dia memainkan layang-layang berbentuk hati tersebut. Yu Xi terlihat tersenyum bahagia. Dirinya tertawa lepas serta sangat senang.

Yu Xi bertepuk tangan dengan meriah walau pun kedua mata itu tidak bisa melihat layang-layang nya, tetapi walau begitu Yu Xi tetap ceria ketika dia tahu bahwa Shang Yun sedang mengajaknya bermain layang-layang.

"Apakah kau ingin mencoba memainkan nya?" Shang Yun menawari Yu Xi untuk memainkan benda yang berupa kertas tipis tersebut.

Yu Xi terdiam sejenak. Dirinya berhenti bertepuk tangan, dan berbalik badan menghadap Shang Yun. Tangannya meraba-raba pipi Shang Yun kembali, dan Shang Yun membiarkan tangan Yu Xi yang halus ini menyentuh wajahnya.

"Apakah aku bisa memainkannya? Aku ingin sekali sekali menerbangkannya. Sudah lama aku tidak bermain layang-layang seperti ini. Sudah sangat lama, sebelum mataku menjadi buta," jawab Yu Xi.

"Tentu saja. Kau bisa menerbangkannya."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com