Mile membuka resteling celana setelah duduk di ruang tengah. Kemudian mengeluarkan penis besarnya. Pria itu mengambil saliva dari lidah. Lalu mengocok, tapi rautnya makin frustasi. Batang itu keras sejak menyembul dari celana dalam. Dia bernafsu. Hanya saja ketiadaan pasangan membuatnya gila. Apo sampai tak berkedip melihat ujung penis Mile terlihat. Sebab bagian itu merah muda dan mulus. Mata Apo melebar karena sebelumnya tak pernah menonton sejelas itu. Toh dulu terhalangi anal dan paha Gulf Kanawut. Kini Apo bisa meneliti detail bentuknya. Termasuk buah pelir kencang di bagian bawah yang dihiasi sedikit rambut. "Ahhh! Ahhh ... hhh ...." desah Mile diantara sepi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com