Mile pun menoleh dan menatap kedua mata Apo. "Marah lagi, hm?"
"Tidak sama sekali," kata Apo. Lalu mengalihkan pandangan.
"Jangan dilanjutkan, oke? Ini kan hari spesial," kata Mile.
"Ck. Siapa juga sih yang marah?" kata Apo jengkel. Dia balas menatap Mile tajam kali ini.
Cup!
Namun, detik berikutnya tatapan itu berubah kosong. Mile pun tersenyum menyeringai melihat jenis ekspresi itu. "Seperti baru pertama kali kucium," kekehnya gemas. "Mau hadiah apa, hm?"
Apo melengos dan pura-pura abai.
"Tidak perlu. Lagipula sudah selarut ini."
"Yakin?"
"Iya. Toh sebenarnya hadiahku sudah terjadi.'
"Heh? Apa?" bingung Mile.
"Kan sudah kubilang ...." Suara Apo mendadak pelan. "Aku hanya ingin kita bertemu hari ini."
DEG!!
"Hm ... baik sekali sih Cattawin-ku ini," puji Mile tak tahan lagi. Apo hampir menjatuhkan cangkirnya karena itu.
"T-Tangan Hia-" protes Apo refleks. Dia terpejam sesaat merasakan sesuatu mulai masuk ke dalam kausnya dari bawah sana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com