"Jadi intinya tak ada masalah," kata Mile yang tiba-tiba. Dia menindih Apo hingga sang penyanyi membuka mata, tapi terpejam lagi karena ciuman kado-nya diambil.
"Hmmh, ya," kata Apo. Dia memeluk Mile meski tak ada rasa apapun. "Tapi, aku agak penasaran sesuatu. Apa kemampuanmu sangat terbatas? Aku harusnya tidak perlu di sini bersamaku."
"Maksudmu?"
"Ya hanya beberapa detik ke depan?"
Mile pun berpikir sejenak. "Kau mau melihat apa sampai bertanya begitu?"
"Masa depan dengan Tuan Phakpum lah ...." kata Apo. "Toh kalau hasilnya jelek, mending disudahi sampai sini. Kita tak perlu repot-repot mencoba. Karena aku sendiri hanya penasaran."
"...."
"Maksudku mengencani lelaki kaya tujuh turunan."
Mile kurang suka mendengar hal itu. "Kalau pun aku hanya yakin dengan penglihatan, kau pasti kubiarkan mati," katanya. "Tapi nyatanya kau masih di sini dan bernapas. Jadi masa depan yang kulihat itu belum pasti. Kalau pun hasilnya buruk masih bisa dirubah."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com