webnovel

My Unexpected Man

Autor: Rumai
Ficção Científica
Contínuo · 22.4K Modos de exibição
  • 13 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO
Sinopse

Seorang gadis belia yang merasakan rasa yang berbeda kepada seorang pria yang cuek, pendiam, irit kata-kata, tidak pernah tersenyum, datar dan ekspresinya kadang tak terbaca. Setelah beberapa tahun tak berjumpa, pria tersebut datang kembali ke kehidupan sang gadis, namun dengan sikap yang sangat berbeda. Akankah rasa yang dulu pernah ada masih tersimpan di hati ataukah hilang seiring berjalannya waktu? Novel ini ditulis oleh si penulis dengan sepenuh hati. Tanpa berniat menjiplak dari penulis manapun. Karena penulis yakin tidak ada satupun penulis yang mau di plagiat karyanya. Jika dalam novel ini terdapat persamaan nama, tempat, kejadian terjadi tanpa kesengajaan. Penulis sangat mengapresiasi review, vote dan dukungan dari para readers supaya penulis lebih semangat meng-upload per bab nya. Terimakasih :)

Tags
2 tags
Chapter 1Prolog

Sreek...

Terdengar suara gorden terbuka, sinar mentari pagi masuk menerjang mata lentik gadis cantik berusia 17 tahun.

"Dayanaaa..., udah jam berapa ini? Kamu belum bangun juga, ini hari pertama kamu masuk sekolah baru, nanti kamu terlambat. Cepat bangun!" teriak wanita paruh baya berusia 45 tahun.

Yah gadis itu bernama Dayana, Dayana Mahaeswari lengkapnya. Gadis cantik, pintar, mandiri namun sederhana, dan selalu manja bersama kedua orang tuanya dan juga kakaknya.

"Udah jam berapa ini bunda?" tanyanya, sambil tangan kanannya meraih jam di atas nakas yang menunjukkan pukul 06.05.

"Astaga bunda... kenapa nggak bangunin Day..?" dia segera lari masuk ke kamar mandi.

"Bunda udah bangunin kamu dari tadi, kamu aja yang nggak mau bangun" jawab bunda, yang nggak terdengar oleh Dayana di balik pintu kamar mandi.

Setelah beberapa menit Dayana selesai mandi, lalu siap-siap, tak lupa dia juga memakai pelembab dan lipbalm. Sebenarnya dia nggak pakai make up juga cantik, karna sudah cantik dari sananya.

"Bunda... Ayah... Dayana berangkat yah" pamitnya sambil mencomot sepotong roti dan minum segelas susu.

"Nggak usah buru-buru, duduk dulu" ucap ayah.

"Dayana udah telat Yah.." jawabnya sambil lari keluar rumah, "Dadah.. Bang Sat" pamitnya pada kakak laki-laki satu-satunya.

"Sarapannya nggak di habisin dulu" teriak bunda.

"Kebiasaan banget tuh anak, hari pertama masuk sekolah aja udah telat." ucap Satria.

🌿🌿🌿🌿

Setelah berjalan sekitar lima menit keluar komplek perumahan tempat tinggalnya, masih sekitar 50 meter lagi baru sampai ke halte bus.

"Bang... tunggu Bang..." teriak Dayana yang nggak mungkin terdengar oleh sopir bus

"Ada acara tali sepatu lepas lagi" ternyata tali sepatunya lepas, buru-buru dia jongkok mengikatnya kembali. Setelah sampai di halte bus, Dayana melihat nenek-nenek yang mau menyebrang tapi kesusahan karena macet saking banyaknya kendaraan, nggak heran sih ini jamnya orang-orang masuk kantor.

"Nenek mau nyebrang? Sini saya bantu" Dayana mendekati sang nenek, "Makasih ya Nak" ucapnya, "Sama-sama Nek" balas Dayana disertai senyum manisnya.

Dayana menyebrang jalan dengan hati-hati karena banyaknya kendaraan yang berlalu lalang.

Setelah sampai di seberang jalan, Dayana berbalik badan, ternyata bus yang Dayana tunggu sudah melaju. Dengan cemas, Dayana menerobos kendaraan yang lalu lalang, tanpa peduli bunyi klakson dari kendaraan yang melintas, karena memang kondisi jalanan sangat ramai, bahkan ada kendaraan yang mengerem mendadak hampir menabrak Dayana.

"Kalo menyebrang hati-hati dek!!" teriak sopir mobil yang hampir menabraknya.

"Maaf Pak," jawabnya sambil menunduk. Dia berjalan mendekati tempat duduk halte. "Ketinggalan bus lagi deh, beneran telat nih." ucapnya sambil terduduk lemas.

Tanpa Dayana sadari ternyata ada mobil yang sedari tadi memperhatikannya.

"Bahaya sekali anak itu, menyebrang tidak hati-hati" kata sopir mobil yang sedari tadi memperhatikan Dayana.

"Kenapa Pak?" tanya pemuda yang duduk di kursi belakang.

"Itu ada anak SMA yang nyebrang nggak hati-hati, hampir ketabrak tadi"

"Kasihan dia, karena membantu nenek-nenek nyebrang jadi ketinggalan bus." tambahnya.

Pemuda tersebut mengangkat kepala memalingkan buku yang ia baca mengikuti arah yang di tuju sang sopir.

"Ayo jalan lagi Pak! nanti terlambat ke sekolah" perintahnya.

Tanpa memalingkan pandangannya, pemuda tersebut terus memperhatikan gadis yang di halte bus. Meskipun mobil sudah melaju pelan, gadis itu tak lepas dari pandangannya.

"Menarik" gumamnya dalam hati.

Você também pode gostar

Vorfreude: Rachel Richmann

Krisis pangan dan energi berkelanjutan telah memperparah kondisi peradaban umat manusia di tahun 2157 M pasca perubahan iklim ekstrem dan kekeringan menahun. Para politisi, pebisnis, dan ilmuwan telah berbondong-bondong menciptakan kebijakan dan penemuan tepat guna agar manusia dapat bertahan hidup di tengah krisis. Rachel Richmann, CEO sekaligus ilmuwan dari Cyclops Intelligence adalah salah satunya. Rachel memiliki ambisi besar untuk melakukan rekayasa genetik agar manusia dapat bertahan hidup tanpa makanan dan oksigen melalui gen dan microchip yang diberi nama Instinctive Cardinal Nutrition Generator (ICNG-257). Penelitian dan komersialisasi bisnisnya sukses besar, namun diluar dugaan seseorang dari laboratoriumnya sengaja mengubah fungsi dan sistem gen dan microchip tersebut hingga mengakibatkan cacat permanen pada penerima rekayasa, termasuk diantaranya adalah para politisi dan pengusaha elit. Rachel telah dituntut atas kesalahan praktik yang terjadi di perusahaannya, namun Ia berhasil membungkam media dan penegak hukum. Rachel mengaku tidak bersalah, dan Ia terus mencari sosok Lore Hasenclever, peneliti yang disinyalir sebagai dalang dari insiden tersebut. Di tengah kegamangannya, Rachel bertemu dengan Niels Geyer, seorang arkeolog dan pemerhati lingkungan yang sangat membenci pengusaha seperti Rachel karena menganggapnya semakin merusak peradaban manusia. Namun, sampai lama waktu berlalu Niels tidak mengetahui dan mengingat pasti siapa sosok Rachel sebenarnya. Niels adalah seorang pengidap Alzheimer, Ia kesulitan mengenali teman dan keluarganya sendiri, dan momen-momen yang terjadi dalam hidupnya. Di sisi lain, Rachel juga menyembunyikan identitasnya dari Niels. Rachel tidak ingin Niels membencinya, karena jauh di dalam hatinya Rachel telah menaruh perasaan pada kesederhanaan pria itu. Niels jugalah yang telah menanamkan kembali nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang Rachel rasa telah hilang darinya sejak lama. Lalu akankah ambisi mengubah segalanya? Juga, mampukah Rachel sebagai seorang perempuan mewujudkan mimpi-mimpinya untuk menciptakan penemuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia? ---------- Hello, welcome to the seventh novel by Aleyshia Wein! Novel kali ini mengangkat genre Sci-Fi (hard Sci-Fi, soft Sci-Fi, biopunk) dengan sedikit unsur-unsur crime di dalamnya. Novel ini tidak akan terlalu romantis, tapi mungkin manis. Novel ini akan menunjukkan sisi ambisius Rachel sebagai seorang CEO dan ilmuwan, sekaligus kelembutan dan perasaannya sebagai perempuan itu sendiri. Novel ini akan sangat kompleks membahas politik, bisnis, dan sains hingga terintegrasi ke dalam alur keseluruhan yang cukup melelahkan. Novel ini juga serius akan sangat filosofis menarik esensi terdalam kemanusiaan. Jika tertarik, boleh memberikan komentar, review, serta kritik dan saran yang membangun agar Author semakin meningkatkan kualitas penulisan kedepan. Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Ficção Científica
Classificações insuficientes
24 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões
Uau! Você seria o primeiro revisor se você deixar seus comentários agora!

APOIO