Aleena tetap diam saat Mikael melajukan motornya untuk semakin menjauh dari kawanan sekolah. Dengan tampangnya yang menyeramkan serta senyum seringai yang sedari tadi ia sungging berhasil membuat bulu kuduk Aleena merinding.
Dan sialnya, sepertinya lelaki itu tengah membalas dendam pada Aleena. Mengendarai motor yang berada di atas rata-rata, lelaki itu sama sekali tak menoleh ke arah sang gadis di belakangnya.
"El, kita mau kemana?" tanya Aleena dengan nada takut. Tangannya pun semakin mengeratkan genggamannya di pinggang sang pemuda.
Bukannya menjawab, Mikael malah memelankan motornya saat sebuah sebuah gedung besar menyapa. Sebuah bangunan pencakar langit bertuliskan Hotel Ambiguana itu menyambut mata Aleena.
Mata Aleena seketika membulat dengan sempurna. Ia tiba-tiba mengingat apa yang Mikael ucapkan saat ia berkendara.
'Al, jangan kenceng kenceng! Gue masih belum ngerasain malam pertama!'
Mati aku!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com