webnovel

Sepuluh Nama Panggilan (4)

8. Rasyidah

Rasyidah berarti 'Wanita yang dianugerahi petunjuk, selalu berada dalam kebenaran, dan pemberi petunjuk bagi yang lain.' Julukan tersebut juga diberikan oleh Nabi Muhammad Saw. sendiri untuk putri tercintanya.

Sebuah riwayat menjelaskan bahwasanya Ali r.a. Bersabda, "Beberapa saat sebelum kepergian Rasulullah, beliau memanggilku. Beliau bersabda kepadaku dan Fatimah, 'Ini hanutku (kapur barus yang dioleskan pada anggota sujud seorang jenazah) yang telah dibawakan jibril dari surga untukku. Beliau menitipkan salam untuk kalian berdua dan berkata, ' Engkau harus membagikan hanut ini dan ambillah untukmu! ''

Pada saat itu Fatimah berkata, "Sepertiganya untuk engkau, wahai ayahku. Sedangkan sisanya, biarlah Ali sendiri yang memutuskannya."

Mendengar perkataan tersebut, Rasulullah Saw, menangis dan memeluk putrinya seraya berkata, "Engkau adalah wanita yang telah dianugerahi taufik (pertolongan khusus) dan rasyidah (petunjuk), yang telah mendapatkan ilham dari-Nya dan mendapatkan petunjuk dari-Nya."

Pada saat itu pula Rasulullah Saw bersabda, "Wahai Ali, katakan kepadaku tentang sisa hanut tersebut."

Ali r.a. berkata, "setengah dari yang tersisa ialah untuk Zahra. Dan berkaitan dengan sebagian lainnya apa perintahmu, ya Rasulullah?"

Rasulullah Saw bersabda, "Sisanya untukmu, maka peliharalah!"

9. Haura Insyirah

Haura Insyirah berarti 'Bidadari yang berbentuk manusia'. Sebelum Rasulullah Saw melakukan salah satu mi'raj atas perintah Allah Swt, (beberapa riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah Saw melakukan mi'raj berkali-kali), beliau tidak diperkenankan perkumpul dengan istrinya selama empat puluh hari. Pada hari terakhir mi'raj, beliau memakan buah-bahan (seperti kurma dan apel) yang berasal dari surga. Seusai menyantapnya, beliau lantas menemui istrinya Sayyidah Khadijah. Dari nutfah buah-bahan dari surga itulah, Sayyidah Khadijah kemudian mengandung janin Sayyidah Fatimah Az-Zahra. Oleh karena itu, Sayyidah Fatimah dijuluki "Haura Insyirah", bidadari berbentuk manusia.

10. Thahirah

Thahirah berarti 'suci' atau 'maksum dari noda, dosa, dan kesalahan'. Fatimah sama sekali tidak pernah melihat atau mengalami haid maupun nifas. Ia juga telah disucikan dari salah dan dosa sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran.

... Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

(Qs Al-Ahzab [33] : 33)

Sebutan yang diberikan oleh Rasulullah Saw, untuk putri tercintanya Fatimah Az-Zahra tersebut bukan karena faktor kedekatan dan hubungan darah antarkeduanya. Sebutan tersebut muncul karena Fatimah tidak pernah mengatakan sesuatu berdasarkan hawa nafsunya.