***
Aletta pergi ke dapur. Mengambil air putih untuk sahabatnya. Sesekali dia memantau gerak-gerik Gea yang berada di ruang tamu.
Gea bergeming di tempat. Masih menutup wajahnya dengan lengan meskipun lampu sudah dinyalakan sejak tadi.
Setelah gelasnya terisi penuh, Aletta kembali ke ruang tamu. Dia meletakkan gelas berisi air putih itu di atas meja, kemudian berlutut di hadapan Gea. Dia menarik pelan tangan Gea yang menutupi wajah. Meskipun ada sedikit perlawanan, tetapi Aletta bisa mengatasinya.
Gadis yang biasanya berani itu, sekarang menunduk dalam di hadapan Aletta. Menyembunyikan wajahnya di balik rambut yang cukup panjang.
"Minum dulu, ya, Ge?"
Gea menggeleng pelan. Dia menutup rapat bibir, malah hampir menggigitnya.
"Kalau tidak mau minum, maunya apa?" tanya Aletta dengan lembut. "Mau makan Bungeoppang? Aku punya beberapa."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com