[Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]
Pancuran air hangat mengenai kulit kepalanya. Membilas busa yang melingkupi rambut hitam tebalnya. Sentuhan Aletta dan air hangat yang mengalir di setiap inci kulitnya membuat Arkhano merasa jauh lebih rileks. Pria itu bergumam kecil.
Aletta tersenyum simpul. "Enak?"
"Apanya?" balas Arkhano melek dan menatap plafon putih kamar mandi.
"Ini," balas Aletta sembari mengguyur sisi lain rambut Arkhano. Gadis itu sangat telaten untuk pekerjaan apapun. Saking telatennya, pakaian Arkhano yang digunakan saat ini sama sekali tidak basah. Padahal dia duduk di kursi lipat yang tak menutupi seluruh tubuh bagian belakang.
"Apapun yang kamu lakukan selalu enak," tanggap Arkhano yang membuat Aletta langsung mendengus geli setelahnya.
Sungguh, itu terdengar ambigu bagi orang yang tak mengetahui topik pembicaraan mereka sebelumnya.
"Dirty mind?" tambah Arkhano menyeringai kecil.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com