webnovel

Kekasih Palsu

"Jangan cerewet! Ayo!" Nicholas menarik paksa Ulrica untuk mengikutinya.

Namun aksinya itu dihentikan oleh Anthoni yang tahu jika Ulrica tidak mau dipaksa oleh Nicholas. Entah kenapa Anthoni tidak rela melihat Ulrica bersama dengan Nicholas.

Tetapi Anthoni merasa itu hal yang mutlak jika ia merasa kesal pada Nicholas, sebab Nicholas adalah kaum bangsa vampir yang telah membabat kaum serigala.

"Tuan, tolong bersikap sopan lah kepada perempuan! Apakah anda ini adalah tipe pemaksa?" sindir Anthoni secara langsung.

Nicholas yang dari awal merasa jika Anthoni bukan manusia ingin memastikannya. Namun saat ini bukanlah waktu yang tepat bagi Nicholas untuk memastikan hal ini.

"Bisakah kau tidak ikut campur? Aku ada urusan dengan Ulrica!" jawab Nicholas dengan jutek.

Ulrica tidak mau jika Anthoni sampai terseret dalam permasalahan antara dirinya dengan Nicholas. Jadi Ulrica meminta Anthoni untuk diam saja.

"Tenanglah, aku tidak akan diapa-apakan olehnya! Mari kita bicara! Jika hal ini tidak penting, maka aku akan menghajarmu!" ancam Ulrica pada Nicholas.

Karena Ulrica sudah setuju, maka Nicholas pun memandu jalan untuk mencari tempat pembicaraan yang aman.

Anthoni dan Tiffany menjadi penasaran sebenarnya apa terjadi di antara Ulrica dan Nicholas sampai mereka bisa berbicara secara pribadi.

Jessica yang melihat Ulrica pergi bersama Nicholas sangat geram dan kesal sebab dirinya gagal mendekati Nicholas namun Ulrica malah dengan gampangnya bisa diajak berduaan.

"Siluman rubah itu benar-benar membuatku muak! Dia ingin menguasai semua pria yang aku incar! Lihat saja sepulang sekolah nanti aku pasti akan membuatmu berlutut dan memohon ampun padaku!" gerutu Jessica yang sangat geram.

"Tenang, Jessica, tenang! Mereka bukanlah sepasang kekasih jadi kamu masih bisa merebut Nicholas! Ulrica itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dirimu! Jadi jangan menyerah!" ujar Silvia yang memberi support Jessica.

"Jika Jessica ingin mendapatkan Nicholas, setidaknya dia harus bersikap seperti Ulrica," sahut Nina yang lagi-lagi membuat Jessica down.

"Hei! Bisakah kamu ini mengatakan hal yang lebih baik sedikit saja pada temanmu? Apakah teman memang suka menjatuhkan?" tegur Silvia yang tidak terima dengan ucapan Nina.

"Apakah menurutmu aku seperti menjatuhkan? Jika aku menjatuhkan Jessica, aku pasti akan mengatakan hal buruk tentangnya! Aku hanya memberitahu mengenai apa yang aku amati. Lihatlah alasan Ulrica! Bagaimana sifatnya dan perlakuannya! Harusnya kamu bisa menggunakan isi kepalamu sebelum selalu berbicara buruk tentang diriku! Aku hanya ingin membantu namun jika kalian tidak menerimaku sebagai teman aku juga tidak masalah," ujar Nina panjang lebar memberikan penjelasan.

Sebenarnya Nina lelah dengan Silvia yang terus saja menuduh dan memojokkan dirinya. Tetapi ia masih mau berteman karena Jessica yang telah membantu dirinya saat dirinya sedang kesusahan.

"Cukup! Jangan berdebat lagi dan biarkan aku menelaahnya terlebih dahulu!" tegur Jessica.

Keduanya pun terdiam sementara Jessica memikirkan perkataan Nina. Memang yang dikatakan Nina sepertinya adalah suatu kebenaran.

Tetapi Jessica tidak suka meniru orang apalagi dia adalah orang yang Jessica benci. Tetapi Ulrica memang bisa mendapatkan pria dengan sikapnya itu.

"Baiklah, aku akan berubah untuk Nicholas! Aku akan melakukan apa yang Ulrica lakukan agar dia melirikku! Saran yang bagus, Nina!" puji Jessica.

"Terima kasih! Akhirnya ada yang bisa melihat maksud baikku," ujar Nina lalu tersenyum.

Silvia memang kesal pada sifat Nina, namun jika dipikirkan kembali apa yang dikatakan Nina memang selalu tepat meski perkatannya menyakitkan.

Sementara itu Nicholas ternyata mengajak Ulrica menuju ke ruang penyimpanan alat olahraga. Sesampainya di sana, Ulrica tidak mau membuang-buang waktunya untuk hal yang tidak berguna.

"Jadi, sebenarnya apa yang kamu inginkan?" tanya Ulrica yang langsung to the point.

Saat berduaan dan berhadapan dengan Ulrica, Nicholas merasa jika dirinya semakin aneh. Seperti ada kekuatan yang tak terduga tersembungi di dalam diri Ulrica.

'Kau ini, sebenarnya siapa? Kenapa perasaan seperti ini semakin kuat?' batin Nicholas.

Nicholas yang memikirkan Ulrica hanya terdiam dan menatap Ulrica tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Ulrica.

Ulrica yang melihatnya seperti Nicholas hanya menatap dirinya tanpa melakukan apapun yang membuatnya kesal karena menurutinya.

"Aku menyesal telah membuang waktuku untuk hal yang tidak berguna! Kalau begitu izinkan aku pergi!" pamit Ulrica lalu hendak beranjak pergi.

Nicholas yang tidak sadar jika dirinya melamun langsung meraih dan menggenggam tangan Ulrica unruk menahannya pergi.

Namun saat Ulrica berhenti dan menatap mata NIcholas dengan tajam, tangan Nicholas seperti terbakar karena menggenggam tangan Ulrica.

Jadi Nicholas langsung melepaskan genggaman tangannya. Ia terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi.

'Apa-apaan ini? Kenapa tanganku terasa panas?' batin Nicholas yang heran.

"Aku peringatkan padamu jangan membuang waktuku! Jadi izinkan aku pergi!" ujar Ulrica dengan tegas.

"Tunggu! Aku ingin meminta bantuanmu untuk berpura-pura menjadi kekasihku!" jawab Nicholas yang langsung mengatakan keinginannya.

Awalnya Nicholas ingin meminta Ulrica untuk menjadi pacar pura-puranya karena ia risih dikejar-kejar oleh Jessica terus.

Namun setelah kejadian ini, Nicholas menjadi semakin penasaran dengan identitas asli Ulrica yang diragukan jika Ulrica hanya manusia biasa.

Namun bagi Ulrica, permintaan Nicholas ini begitu konyol karena di hari pertamanya bersekolah ia langsung meminta Ulruca yang belum terlalu kenal dengannya untuk menjadi kekasih pura-pura.

"Apa kau gila? Bagaimana bisa kau meminta orang asing untuk menhadi kekasih palsumu? Aku tidak tertarik sama sekali dengan hal itu! Mintalah bantuan orang lain! Permisi!" pamit Ulrica lagi lalu pergi meninggalkan Nicholas.

Nicholas tentu tidak akan membiarkan Ulrica pergi begitu saja. Jadi Nicholas menyusul Ulrica dan berlari mengejarnya.

Namun sayangnya, panas matahari semakin berjalan dan Nicholas melalui tempat yang tersorot sinar matahari sehingga tangannya terbakar.

"Argh!" teriak Nicholas yang spntan mundur dan terjatuh.

Ulrica yang jaraknya tidak terlalu jauh langsung berbalik badan ketika mendengar teriakan Nicholas. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat Nicholas terkapar dengan luka.

"Astaga!" gumam Ulrica lalu menghampiri Nicholas.

Ulrica yang telah tiba di hadapan Nicholas langsung berjongkok melihat kondisi luka Nicholas yang ternyata cukup parah. Jadi Ulrica berinisiatif untuk membayar Nicholas ke UKS.

"Ayo! Kita obati dulu lukamu!" ajak Ulrica.

Karena Ulrica tidak memiliki niat untuk melawan atau memberontak Nicholas, jadi saat ia menyentuh dan memapah Nicholas, Nicholas tidak kesakitan.

Akhirnya mereka berdua pergi menuju ke uang UKS untuk segera memberikan pengobatan itu. Nicholas yang ditolong oleh Ulrica hanya diam dan menurut.

'Meski dia kelihatan tidak suka padaku, namun melihat aku terluka dia langsung sigap! Hmm, tipe-tipe cewek tsundere memang beda,' batin Nicholas.

Setibanya mereka berdua di UKS, Ulrica langsung mendudukkan Nicholas di atas brankar dan mencari kotak P3K untuk mengobati luka Nicholas.

Tetapi hal yang tak disengaja terjadi.

TBC...