"Mau jadi partner gue untuk menghancurkan mereka? Adam dan Davina?" Kalimat itu masih melekat jelas di dalam kepala gadis berambut panjang yang diikat ala kadarnya. Menatap lawan bicara yang kini menyeruput kasar susu hangat buatan sang mama. Kayla terus menatap ke luar jendela kamarnya. Seakan tak ingin acuh pada gadis yang sudah diganggu oleh dirinya malam ini. Kalimat penutup percakapan sebelum sang mama masuk dan menyela itu sukses mendiamkan Davira selama beberapa menit. Seakan tak ada jawaban pasti yang bisa dikatakan olehnya sekarang ini.
Davira ingin menghancurkan siapapun yang sudah menyakiti dan mengkhianati dirinya. Namun, Adam berada di dalam nama pengecualian untuk Davira sekarang ini. Target buruannya hanya si gadis sialan Davina Fradella Putri. Orang yang ada di dalam genggamannya untuk dihancurkan perlahan oleh Davira Faranisa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com