webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbano
Classificações insuficientes
397 Chs

Nightmare(surprise)

Sampai akhirnya, ia benar-benar hanyut, dan terus menarikan gerak tangannya, menghasilkan sebuah lukisan yang sangat indah. Lukisan, yang akan membuat seseorang yang melihatnya, akan tertulari, dengan senyum yang dilukis oleh Juna.

Tanpa sadar, terik matahari pagi, menembus jendela ruang galeri milik Juna, melalui celah-celah kaca, jendela, yang tidak tertutupi oleh gorden. Sebuah ketukan, menyadarkan Juna. Ia menghentikan kegiatannya, dan menatap ke pintu ruangan.

Ada sosok wanita, yang masih terlihat berantakan rambutnya, karena baru bangun tidur. Bahkan, muka bantalnya pun, belum ia basuh dengan air dingin. Sama seperti Juna, yang langsung memasui galeri, sesaat setelah bangun tidur.

"Morning, Sayang?" sapa Juna, yang masih memengangi kuas, sambil tersenyum ke arah gadis tersebut.

"Pagi," jawabnya lemas, dan berjalan menuju Juna.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com