webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbano
Classificações insuficientes
397 Chs

Love

"Ara? bagaimana, dia bisa bersama, Juna?" Batin seorang lelaki yang memasuki kamar perawatan Dewa.

"Om Dwika?" Seru Juna, lalu melangkah menghampirinya.

Juna mengulurkan tangan kanannya, untuk menyalami Dwika Purana, ayah Dewa.

"Om?" Ucap Ara, lalu beranjak dari kursi, menghampiri ayahnya Dewa. Ia ikut mengulurkan tangan kanannya, untuk menyalami ayahnya Dewa.

Dwika Purana, menyambut uluran tangan keduanya, lalu melihat kondisi anaknya, Dewa.

"Kenapa, Dewa bisa seperti ini, Jun?" Tanya Dwika Purana.

"Katanya, Dewa terlibat perkelahian, Om." Jawab Juna.

Ara dan Juna, berdiri di seberang ayahnya Dewa, yang tengah terduduk, di samping, tempat tidur perawatan Dewa.

Suasana di dalam kamar perawatan, terasa sekali nuansa sedihnya. semuanya terlihat sedih, tanpa terkecuali. Apalagi, ayahnya Dewa. Ia sangat merasa bersalah sekali, karna kejadian ini, terjadi saat Dewa mengetahui rahasia tentang dirinya. Bahkan, Dewa tak pernah menanggapi semua pesan dan panggilan telfon darinya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com