webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbano
Classificações insuficientes
397 Chs

Love Rain

"Iya, ada apa?" ucap Juna, saat ia mengangkat sambungan telfonnya.

"Ada yang mau gue omongin.

"Yaudah, kita ketemu di cafe Love Milk. Besok jam sepuluh pagi." Ucap Juna.

"Oke."

Lalu, sambungan telfon pun, langsung terputus.

Juna meletakkan ponselnya, lalu, mulai merebahkan diri, dan bersiap terlelap lagi. Juna merasa sangat mengantuk, saat ini.

***

"Jun, tolong aku?" ucap seseorang, yang wajahnya sangat Juna kenal.

"Ra, kamu baik-baik aja, kan?" ucap Juna khawatir.

"Entahlah, aku takut, Jun." ucap Ara lagi.

Juna mencoba mendekat Ara, tapi, semakin Juna mendekat, semakin menjauh juga, diri Ara dari Juna. Juna masih merasa heran, kenapa sesuatu yang ia tuju, malah semakin terlihat menjauh, seperti saat ini.

"Ra? Kamu diam aja, aku yang akan ke sana!" teriak Juna, meminta Ara untuk terdiam di tempat. Ara tidak menjawab permintaan Juna, tapi, ia memang terlihat semakin jauh, dan memudar.

Saat itu pula, Juna tersadar, bahwa dirinya tengah bermimpi. Bermimpi buruk tentang Ara.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com