"Iya, ada apa?" ucap Juna, saat ia mengangkat sambungan telfonnya.
"Ada yang mau gue omongin.
"Yaudah, kita ketemu di cafe Love Milk. Besok jam sepuluh pagi." Ucap Juna.
"Oke."
Lalu, sambungan telfon pun, langsung terputus.
Juna meletakkan ponselnya, lalu, mulai merebahkan diri, dan bersiap terlelap lagi. Juna merasa sangat mengantuk, saat ini.
***
"Jun, tolong aku?" ucap seseorang, yang wajahnya sangat Juna kenal.
"Ra, kamu baik-baik aja, kan?" ucap Juna khawatir.
"Entahlah, aku takut, Jun." ucap Ara lagi.
Juna mencoba mendekat Ara, tapi, semakin Juna mendekat, semakin menjauh juga, diri Ara dari Juna. Juna masih merasa heran, kenapa sesuatu yang ia tuju, malah semakin terlihat menjauh, seperti saat ini.
"Ra? Kamu diam aja, aku yang akan ke sana!" teriak Juna, meminta Ara untuk terdiam di tempat. Ara tidak menjawab permintaan Juna, tapi, ia memang terlihat semakin jauh, dan memudar.
Saat itu pula, Juna tersadar, bahwa dirinya tengah bermimpi. Bermimpi buruk tentang Ara.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com