webnovel

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Adolescente
Classificações insuficientes
300 Chs

TWINTUITION

Hampir pukul tengah malam tetapi kedua orang tua mereka belum juga kembali ke Rumah. Di sibukkan oleh pekerjaan sehingga tak sempat untuk pulang sudah menjadi suatu hal yang biasa bagi anak kembar yang satu ini.

Saat ini Sharon sedang berada di balkon kamarnya. Ia menatap langit malam hari yang begitu banyak bintang-bintang bersinar. Kemudian dirinya menolehkan kepalanya ke samping dimana disana adalah kamar dari kembarannya sendiri.

Keningnya mengernyit ketika melihat ruangan kamar San yang gelap. Tidak biasanya laki-laki itu sudah mematikan lampu di jam-jam segini. Kemudian Sharon pun menyalakan layar ponselnya untuk melihat pukul berapa saat ini.

21.00 adalah bukan waktu San untuk tidur, ia sangat hafal sekali jika laki-laki itu pasti akan tertidur larut malam. Entah kenapa terbesit rasa khawatir dalam diri Sharon jika itu berkaitan dengan adiknya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com