webnovel

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Adolescente
Classificações insuficientes
300 Chs

MENCARI JOHN

FLASHBACK ON

Rasa bosan mulai datang menghampirinya yang saat ini tengah menyendiri. Kini Calvin tengah menyandarkan tubuhnya di sofa dengan ponsel yang tengah dimainkannya. Ia mencoba memainkan game yang baru saja dirinya pasang diponselnya.

Padahal ia bukanlah tipe laki-laki yang senang bermain game, ini hanya karena keadaan saja yang membuatnya terpaksa dengan berharap akan sedikit menghilangkan rasa bosannya itu.

Calvin mendengus setiap kali mendapat hujatan dari teman satu timnya, ia dengan cepat membalasnya dengan berbagai umpatan yang tak kalah pedasnya.

"Heran gue, dasar bocil sok pro," ujar Calvin setelah selesai memainkan gamenya. Ia langsung membanting ponselnya itu sendiri ke sampingnya dengan kesal, "Bukannya bikin mood, yang ada malah makin bad mood."

Kemudian Calvin menoleh menatap Mara yang tertidur di brankar tak berdaya. Ia menghela nafasnya, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com