webnovel

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Adolescente
Classificações insuficientes
300 Chs

KEKHAWATIRAN SHARON TERHADAP SAN

Melihat San yang masih saja diam membuatnya menjadi merasa bingung, ia tidak tahu apa yang telah terjadi dengan laki-laki itu sehingga dirinya terus saja diabaikan oleh laki-laki itu.

Entah ini hanya perasaannya saja atau tidak, tetapi Raja merasa benar-benar diabaikan. Hingga saat ini laki-laki itu membawanya memasuki sebuah Rumah yang baru pertama kali ia kunjungi.

Raja menatap Rumah besar mewah ini dengan seksama, begitu mengagumkan pikirnya. Dirasa motor sudah berhenti, ia langsung turun diikuti San yang baru saja mematikannya.

Laki-laki itu menepuk pundak San yang saat ini berada disampingnya sedang melepaskan helmnya. Raja berkata, "San, ini rumah lo kan?" tanyanya.

Namun, San hanya menoleh dengan raut wajah datarnya. Menurut laki-laki itu ia akan membawanya kemana, pikirnya. Tetapi dirinya tidak melakukan itu dan hanya memilih diam saja.

San mulai melangkahkan kakinya meninggalkan temannya itu yang saat ini masih berdiam diri menatap kekaguman dari Rumahnya itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com