webnovel

Tampak Kacau

Orchidia sudah terbiasa dengan sikap dingin Arabella itu. Jadi dia santai saja. Ia paham alasan Arabella sedendam itu pada Rose, karena Orchidia pun sama dendamnya. Sudah terlalu banyak korban Rose, dan Orchidia juga termasuk korbannya. Dan tentunya ia dan Arabella tidak ingin Julian menjadi korban rencana licik Rose.

"Berani sekali dia mempermainkan trauma Julian.." geram Arabella mencengkram gelas air yang sedang ia pegang hingga...

PRANGGG!!!

Gelas itu hancur hancur berkeping-keping karena Arabella mengerahkan tenaganya sebagai penguasa ilmu pedang. Ia benar-benar sangat geram dengan rencana Rose karena mempermainkan rasa trauma Julian soal darah dan daging. Apalagi Jovan, adik tiri Julian itu. Kenapa dia mudah sekali menyebarkan hal yang membuat Julian kesulitan pada orang-orang?

"Arabella, tanganmu berdarah!" seru Orchidia ketika tangan Arabella yang meremas pecahan gelasnya mulai meneteskan darah.

"Ah.. iya, Bu." Arabella menatap dingin luka tangannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com