webnovel

kupu-kupu tak pernah tau betapa indah sayapnya

Autor: dy_ar
Adolescente
Contínuo · 5.8K Modos de exibição
  • 1 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO
Sinopse

ibarat kupu-kupu. kita sulit melihat keindahan pada diri kita

Tags
3 tags
Chapter 1bagian 1

tetesan embun demi embun, ku rasakan dengan kesejukkan. pergantian musim yang menandakan awalan dari hari yang baru. pagiku disambut dengan suara tawa anak kecil, dan suara tangis anak bayi.

namaku alya, aku bersekolah disekolah swasta terbaik dikotaku. aku berhasil mendapatkan beasiswa hingga lulus, dengan perjanjian nilai harus diatas rata-rata. tak banyak anak beruntung yang bisa memasuki sekolah itu. tapi mereka beruntung bisa berbicara dengan fasih.

alya berjalan pelan menuju halte. sembari menunggu bis, ia membaca halaman demi halaman buku sekolahnya. ia tergolong ambisis, tapi tak pernah pelit memberi jawaban ketika ulangan.

jam menunjukkan pukul 07.00 dijam itu lah alya menaiki bis kesekolahnya. sama hal nya dihalte, alya terus saja membaca buku. dari buku pelajaran, hingga buku perjalanan hidup.

itulah kehidupan nyaman yang alya punya, sebelum serangan datang dari siswi-siswa disekolahnya.

"kerjain dong ya, katanya elo udah" ujar ansel yang merupakan siswi famous yang diidam-idamkan semua cowok disekolahnya itu.

tak ada yang bisa dilakukan alya selain mengangguk iya.

"ini juga dong ya" ujar reno yang melemparkan buku latihannya.

alya terdiam kaget disertai takut. "g..gak se.. sem.. pat ren" jawabnya.

dengan geram reno menendang meja alya hingga buku ansel yang ditulisnya tercoret hingga robek.

mendapati kejadian itu. bukannya ansel memarahi reno ia malah memaki-maki alya dengan perkataan kasar.

"perempuan jal**g!!. lo ga bisa nulis dengan pelan apa? lo gak ikhlas? ". makinya.

alya terdiam takut mendapati sifat ansel yang kejam kepadanya.

"m..ma..af" lirihnya.

anselnya hanya tersenyum sinis melihat raut wajah alya yang berair.

"bikin yang baru ya ya" ujar ansel

alya menggeleng pelan. ia tau takkan ada waktu jika menulisnya dari awal.

ansel menarik kuat rambut alya dan menaburinya dengan tinta hitam kepunyaan guru.

"c.. cu.. kup" ucap alya. "b.. bren.. ti" lanjunya.

"kalo gagap gausah ngomong, bocah banget, HAHAHA!!" ujar ansel disertai tawa.

alya menahan pangkal rambutnya agar tak terlalu sakit jika ditarik. namun apalah daya, ansel lebih kuat darinya.

"sel, sel ada buk jasmin" teriak bebi yang berlari menuju kursinya.

ansel menghela nafas panjang melepaskan tangannya dari rambut penuh tinta alya.

"huh, untung aja tintanya warna hitam. coba aja warna merah" tukas bebi.

ansel berjalan menuju bangku tepat dibelakang bebi.

"udah ngerjain tugas sel?". tanya bebi.

ansel menggeleng pelan. berbeda dengan alya, ia begitu lemah lembut terhadap sahabatnya itu.

"kamu udah kan bi? ". tanya ansel manis.

bebi menganggukkan iya. yang menandakan ia telah mengerjakan tugas itu.

tak selang beberapa lama buk jasmin memasuki kelas dengan senyum manis yang lebar.

"pagi kesayangan ibuk" ujar jasmin

"pagi juga" jawab serentak murid.

buk jasmin merupakan guru favorit disemua kalangan siswa. selain terkenal ramah, buk jasmin juga terkenal akan sifatnya yang gak tegaan. bahkan ketika salah satu murid tak sengaja menumpahkan tinta kesepatunya, ia malah menasehati dengan tenang.

"ayo kumpulkan tugasnya" ucap buk jasmin.

hampir semua murid mengumpulkan tugasnya, kecuali reno dan ansel.

"loh ren, sel kok kalian gak ngumpul? ". tanya buk jasmin.

reno berjalan lesu diikuti ansel. mereka berdiri didepan buk jasmin dengan muka lesu.

karna buk jasmin guru yang murah hati. ia tak pernah ingin menghukum muridnya ketika kurang sehat.

"kalo kalian sakit, kalian keuks aja" ujarnya penuh prihatin. hal itu lah yang dimanfaatkan para murid jika berhadapan dengan guru favorit mereka ini.

tanpa banyak bicara ansel dan reno keluar kelas dgn lesu. tentu saja itu hanya sandiwara agar tidak dihukum jika tidak mengumpulkan tugas.

"HAHAHA!! asik bgt deh kalo belajar sama buk jasmin" tawa ansel.

"gob**k banget" lanjut reno

mereka tertawa-tawa menuju kantin.

"penipu!! ". ujar seorang pria yang berdiri disamping loker.

Você também pode gostar

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Adolescente
5.0
321 Chs
Índice
Volume 1

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões
Uau! Você seria o primeiro revisor se você deixar seus comentários agora!

APOIO

empty img

Em breve