webnovel

Aku Mau, Kesetiaan (1)

Editor: Wave Literature

Dua hari berturut-turut dia selalu terbangun di dalam pelukan seorang pria, rasanya sedikit berbeda.

Pei Qiqi samar-samar merasakan tangan pria itu menyentuhnya, sangat lembut dan tidak tergesa-gesa.

Dia menutup matanya dan ingin berpura-pura tidur, tapi tiba-tiba terdengar suara dalam pria tersebut, "Sudah bangun?"

Tidak ada gunanya kalau dia berpura-pura lagi, Pei Qiqi menahan napas dan menoleh ke arah suara itu, sekarang matanya bertemu dengan sepasang sorot mata dingin yang dimiliki pria ini.

Untungnya pria ini masih mengenakan gaun mandi.

Pei Qiqi menghela napas lega, tapi dengan cepat dia menyadari jika saat ini… gaun yang ada di tubuhnya sudah tidak ada!

Dia tidak bergerak seperti sedang terpaku, sampai pada saat Tang Yu melepaskannya, di saat itu juga raut wajah pria di sampingnya ini terlihat sedikit berubah.

Jika pada awalnya raut wajah pria ini digambarkan dengan kata dingin, maka sekarang raut wajahnya terlihat seperti sulit didekati oleh orang lain, seluruh tubuhnya memancarkan aura larangan untuk mendekat.

Pei Qiqi mengangguk dengan susah payah. Begitu menggerakkan kakinya, dia langsung merintih kesakitan.

Meskipun dia melakukannya kemarin, tapi bangun seperti ini masih membuatnya terasa sakit.

Seperti merasakan perubahan ekspresi di wajahnya, Tang Yu melihatnya dan tersenyum datar seolah bisa menebak pikiran gadis itu. Tatapan mata pria itu kemudian tertuju pada tubuh bagian bawah Pei Qiqi yang berada di bawah selimut.

Pei Qiqi bisa memastikan, pria ini pasti sedang melihat… tempat itu!

"Malam itu… kita melakukannya sebanyak lima kali." Tang Yu mengatakannya dengan santai, seolah sedang menjelaskan mengapa dia merasa kesakitan.

Pei Qiqi mengetahui dengan jelas maksud pria ini. Siapa yang paling aktif tadi malam… dia juga masih bisa mengingatnya.

Pei Qiqi diam-diam menatapnya. Tadi malam dia telah menggigitnya, apa dia berdarah?

Dia tidak melihatnya, juga tidak berani memeriksanya.

Tang Yu menatap Pei Qiqi, lalu tersenyum seperti mengerti apa yang sedang dia pikirkan.

Gadis kecil!

Sebenarnya dia masih sangat muda… sangat muda sampai membuatnya sedikit tidak menyangka!

Dia baru berusia 20 tahun!

Tang Yu tahu kalau dia masih sekolah… tanpa sadar hatinya seperti sedang menghela napas!

"Pernah berpacaran?" Tiba-tiba Tang Yu bertanya sambil duduk bersandar di kasur, tangannya meraba ke sisi ranjang, dan dengan cepat ada sepuntung rokok yang terjepit di jarinya, hanya saja dia tidak menyalakannya.

Tapi gestur dan wajahnya yang tampan membuat Pei Qiqi sedikit tidak fokus.

Pei Qiqi menoleh melihatnya dan menggelengkan kepala.

Sepertinya tampang tidak fokusnya membuat Tang Yu senang, dia tersenyum dan tiba-tiba menarik Pei Qiqi masuk ke dalam pelukannya.

Sentuhan seperti ini membuat Pei Qiqi merasa sedikit malu, karena tubuh mereka berdua saling menempel.

Dagunya yang halus itu dipegang oleh Tang Yu, mata panjang nan indah milik pria tersebut terpaku padanya, tubuh Pei Qiqi gemetaran, rasanya seluruh tubuhnya seperti dalam genggaman tangan pria tersebut.

"Yang aku mau, kesetiaan." Dia menariknya lebih dalam lagi ke pelukannya, kemudian menunduk dan menciumnya.

Ciuman itu tidak langsung berakhir dan justru malah membangkitkan api gairah di dalam tubuh Tang Yu.

Tangan kecil Pei Qiqi berpegangan di bahunya, tidak tahu harus bagaimana.

Dia tahu dengan jelas kalau saat ini dia seharusnya membalas ciuman Tang Yu dan membuatnya senang, tapi… dia tidak bisa.

Dia hanya bisa membiarkannya menciumnya.

"Santailah." Tang Yu berkata dengan bibirnya yang masih menempel di ujung bibir Qiqi. Dia seolah sedang menenangkannya, tapi ciumannya itu sama sekali tidak berhenti.

Tiba-tiba dia berhenti, tatapannya tertuju pada Pei Qiqi, jari-jari panjangnya meraba bibir gadis tersebut, suaranya terdengar dalam, "Cium aku!"

Pei Qiqi menatap mata pria itu, kemudian dia menurunkan pandangannya sampai ke bibir Tang Yu.