webnovel

Keperawanan Sari Terenggut

ADA BEBERAPA BAB YANG MENGANDUNG ADEGAN DEWASA 21+ Dia Sari, gadis kelas 3 SMA yg biasa saja,  wajahnya tak begitu cantik namun tak begitu terlihat jelek, hanya saja dia belum pandai bergaya juga belum lihai membuat dirinya terlihat menarik, Sari aslinya memiliki warna kulit kuning langsat, itu semua karena ia selalu berjalan kaki, jika hendak pergi dan pulang sekolah,  sehingga kulit gadis itu menjadi berwarna kecoklatan. Ia merupakan anak yang agak pendiam, sedikit pemalu,  kalo kata anak jaman sekarang disebut minderan. Abra, lelaki tampan dan keren, yang memiliki badan yang tegap, dada bidang penampilannya bisa membuat wanita berdecak kagum saat melihatnya, Sari menyukai Abra sejak pertama melihatnya, namun Sari sempat kecewa saat Abra bermesraan dengan temannya sendiri. meskipun Sari sudah berubah menjadi gadis Kota yang menarik, namun kepolosannya tak bisa hilang begitu saja, hingga membuat ia sangat mudah percaya akan mulut manis pria, karena kebodohannya ia rela kehilangan harta yang paling berharga pada dirinya, yang harusnya ia jaga hingga tiba waktunya nanti. siapakah lelaki yang merenggut keperawanan Sari?.. apa dia memang lelaki yang benar-benar tulus mencintai sari dan akan membahagiakannya. Atau dia lelaki yang membuka pintu penderitaan untuk Sari menghadapi hidup yang kejam ini. inilah perjuangan hidup Sari yang harus menghadapi kenyataan akibat kebodohannya sendiri.

Buwa_hebat20 · Urbano
Classificações insuficientes
268 Chs

Gadis Yang Sabar

Sari menghabiskan teh dalam gelasnya, dan langsung  membawa gelas kosong itu  ke wastafel untuk mencucinya, tentu ia tak ingin merepotkan Inem.

"bi, Aku mau ke kamar dulu ya, mau siap-siap pulang soalnya teman-teman sudah mau berangkat kerja, aku belum bilang sama mereka kalau hari ini aku belum boleh masuk," pamit daripada Inem.

"Kenapa kamu cuci itu gelas, sudah tahu tangan kamu lagi luka, pasti masih perih, letakkan saja disana." Suruh Inem pada Sari.

"Nggak apa-apa kok bi, sekalian melatih lukanya biar kebal kalau kena air, aku kerjanya harus pegang air terus nanti di salon, kalau disayang-sayang takut makin lama sembuhnya," sahut Sari.

"Jadi, kamu mau pulang sekarang Sari?" tanya Inem lagi.

"Iya bi, aku pulang sekarang aja ya, boleh kan bi?"

"Ya boleh, kalau memang kamu sudah merasa lebih baik,  tapi tetap kamu harus izin ke pak Erlan dulu!" Suruh Inem.

"Tapi pak Erlan belum turun, dan Dion juga belum bangun, memangnya kalau tidak les, Dion bangun jam berapa bi?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com