Bagian Duapuluh lima
Sudah dua hari beberapa penduduk kampung Setengah melihat Halimun bersama Rumi-ibunya keluar rumah naik motor berboncengan.Dandanan anak dan ibu itu sangat mencolok.Sang ibu berdandan ingin nampak seperti muda.Sementara Halimun ingin kelihatan seperti gadis.Halimun yang tubuhnya gempal selalu memakai celana panjang ketat selalu menjadi perhatian para lelaki.Rumi sering memperhatikan Halimun dan selalu dengan berbangga hati karena di luar sana masih banyak lelaki yang tertarik pada Halimun.
Rumi dan Halimun berkunjung ke studio radio Kaget, setelah pertemuannya dengan Tohari Halimun mengajak Rumi mendaftar sebagai anggota perkumpulan pendengar radio Kaget itu.Hati Rumi dan Halimun sangat gembira menjadi anggota perkumpulan pendengar radio.Terkadang ada lelaki berterus terang menyampaikan isi hati kepada Halimun.Kalangan pendengar radio mengenal Halimun sebagai nama Mawar,dan Rumi sebagai nama Tante.Halimun merasakan seperti hidup di masa-masa SMA,bebas bergaul.Berkenalan di radio selanjutnya ngobrol di rumah.Sepertinya Rumi sedang membangun kesan buat tetangganya bahwa Halimun tidak mencari lelaki tetapi lelaki datang sendiri seperti Tohari.
Kerap Tohari datang menemui Halimun menimbulkan kecurigaan beberapa anak muda kampung Setengah yang melihatnya.Sering menyimpan curiga mereka menjadi gerah sendiri ,mereka menyusun rencana untuk memberi teguran ,ada alasan lain karena telah melihat Tohari melakukan perbuatan tidak senonoh.Namun masih beruntung Tohari karena ada seorang tokoh masyarakat berhasil memberi pengertian kepada beberapa anak muda itu.Walaupun akhirnya setiap Tohari datang hendak bertemu Halimun ditengah jalan dicegat dimintai rokok oleh anak-anak itu.
Tohari merasa kerugian besar bila setiap datang bertemu Halimun selalu dimintai rokok oleh sekelompok anak muda kampung Setengah.Tohari lalu membuat siasat bila bertemu dengan Halimun memilih tempatnya di radio Kaget.Tohari bermain dalam ambisi Halimun ingin cepat berkerja di luar negeri.
Sebuah pertemuan sampai malam yang membuat Tohari gembira,merasakan kembali bagaimana perasaan manusia sedang berpacaran.Angannya melambung akan yang indah-indah ketika harus mengantar pulang Halimun.Saat itu hujan turun rintik-rintik,dan rembulan redup seakan menyaksikan Tohari dengan motornya memboncengkan Halimun.Ditengah jalan Tohari menghentikan motornya.Ia memeluk Halimun ! Tiba-tiba dari jauh memancar sinar lampu besar motor.Pengemudi motor Darmo bisa mengenali Halimun tapi berpura-pura tidak tahu.Darmo terus berlalu melewati Halimun sedang dalam pelukan Tohari terperanjat karena sinar lampu motor.
Karena Darmo tahu Halimun belum bercerai dengan Herman, lalu ia ceritakan soal apa yang telah dilihatnya tadi. " Halimun jinah ! Istri Herman berpelukan dengan lelaki lain di jalan ".Dimana ? Dimana ? Orang banyak berdatangan.Satu,dua,tiga....lima..sepuluh ! Mereka geram mendengar kabar ada yang berjinah.Mereka segera pergi menuju jalan dimana Tohari dan Halimun berpelukan.Di bawah sinar rembulan orang banyak itu nampak seperti sosok bayangan hitam besar bergerak membuat Halimun takut dan erat memeluk Tohari.
Setelah ada sinar lampu senter ke arahnya,Tohari menjadi tahu bahwa bayangan hitam itu adalah sekelompok orang.Tapi mau apa mereka ?Pikir Tohari.Belum sempat ia menenangkan perasaan Halimun. terdengar orang-orang berseru.
" Itu dia perempuan sundal nya ! ", seru salah seorang.
" Telanjangi dua-duanya ! Malam ini kita arak keliling kampung "
" Jangan memberi tempat untuk perempuan jinah ! ".
Halimun kelihatan mengkerut melihat orang-orang mendekati dengan liar.Tohari tidak terima,ia berdiri tegap penuh kewaspadaan,siap menyambut setiap serangan datang.. kemudian orang-orang itu berhenti melangkah..ulalu pertengkaran dengan orang banyak itu tidak terelakan lagi.
" Kalau merasa tidak berniat jinah mengapa kamu berduaan di sini dengan bini kang Herman ? ".
" Motor saya mogok ", sahut Tohari.
" Alasan melulu ". seru salah seorang dari mereka.
" Coba dites motornya.Mogok beneran apa tidak ", ujar seseorang dari mereka sambil mendekati motor Tohari.Dengan cepat Tohari menghalau dengan gerakan cepat mendorong orang itu hingga terjatuh duduk.
Mereka makin curiga,bergerak mengepung.Saat hendak menghujani pukulan terdengar suara dari jauh seseorang berteriak menghalau.
" Hoi !!!! Tahan------tahan dulu !!!!! Jangan main hakim sendiri.. ", seseorang itu adalah Darmo.Orang-orang yang hendak menyerang itu serentak menghentikan langkah,melihat ke arah Darmo dalam remang sinar bulan.
Tohari dan Halimun bersyukur dalam situasi kacau seperti tadi masih ada orang yang berpikiran jernih.Tapi kuduk Tohari merinding juga akhirnya karena ada terdengar seorang masih penasaran,dengan memegang sebilah pedang penyabit rumput orang itu teriak." Yang berasal dari tanah kembali menjadi tanah ! ".
Saat itu Darmo sudah berbaur dalam barisan orang-orang yang hendak main hakim sendiri, jadi Darmo bisa mencegah," Odeng jangan berbuat ceroboh ! ", ujar Darmo cepat merebut pedang dari tangan Odeng.
" Jangan ceroboh kamu bisa masuk bui....".
" Kenapa begitu ? Saya cuma bermaksud membasmi sumber perzinahan ", sahut Odeng.
" Siapa yang berjinah ? " terdengar Tohari protes.
Darmo menyuruh orang-orang itu bubar,Tohari menghidupkan motornya,setelah Halimun duduk di belakangnya Tohari tancap gas.
Halimun seperti tidak bisa menerima kenyataan apa yang terjadi tadi.Sepanjang melanjutkan perjalanan pulang ia tak henti-henti bicara menyalahkan Tohari.
" Tadi semua terjadi gara-gara perbuatan kotor kamu ! Kalau kedua orang tua saya mendengar bertanya nanti kamu harus mau menjelaskan ", kata Halimun dengan ketus.
" Saya juga tidak tahu bakalan terjadi seperti itu tadi ", sahut Tohari tanpa beban." Kalau orang tua kamu mendengar kabar kejadian tadi,bilang saja mereka mau membegal kita ".
Halimun diam saja selama meneruskan perjalanan pulang.Sampai di rumah sambil menunggu dibukakan pintu ia mulai mau bicara.
" Besok atau lusa saya akan mencari tahu orang yang bernama Odeng tadi ", kata Tohari kepada Halimun.
" Untuk apa ? ", tanya Halimun sambil sebentar-sebentar mengetuk-ngetuk pintu.
" Mencari tahu siapa dalang dibelakang mereka ", sahut Tohari.Ia berkeyakinan datangnya orang-orang itu tadi karena ada orang yang menggerakan yang awalnya sentimen pada Halimun.
" Kamu punya musuh tidak ? ", tiba-tiba Tohari bertanya,ia memulai melakukan penyelidikan.Halimun tertegun,keningnya berkerut,matanya menatap wajah Tohari," Apa maksudnya kamu bertanya begitu ? ", Halimun balik bertanya.
Tohari hanya tersenyum,mendekati Halimun dengan cepat ia memeluk dan mencium.Ia ingin meberi bukti kalau mencium di tempat sepi tidak dilihat orang diyakini aman.Halimun meronta berusaha melepaskan diri dari pelukan..bersamaan itu terdengar suara orang mendehem dari arah jalan seorang berkrodong kain sarung lewat.Bersamaan itu juga pintu dibuka oleh Rumi dari dalam.Tohari mengerahkan seluruh kekuatan daya pikirnya , kenapa semua yang ia lakukan malam ini seperti diawasi ?