webnovel

Meeting

Di dalam meeting room, Naura langsung duduk di kursi yang masih kosong. Di sampingnya sudah duduk Boss Ridwan yang melihatnya sambil senyum-senyum. Tatapan tajam dari para Direksi dan peserta rapat lainnya sangat tajam padanya, karena memang baru kali ini Naura datang dan bergabung dengan rapat perusahaan. Dan rapat hari ini adalah sebuah rapat yang penting, yang seharusnya tidak mengijinkan gadis itu datang disini. Tetapi karena rapat itu salah satunya akan membicarakan draf design yang dikonsep oleh Naura, maka Boss Ridwan mengajaknya untuk hadir di meeting room.

"Bukannya kamu sudah berangkat ke ruangan ini dari tadi, kenapa baru datang kesini?" Boss Ridwan berbisik pada Naura.

"Tersesat masuk ke ruangan kerja orang lain. Boss harusnya paham kan, jika Naura belum mengenal dengan baik bagian-bagian yang ada di gedung ini." dengan ketus, Naura menjawab pertanyaan Boss Ridwan. Mendengar cerita tentang laki-laki itu dari rekan kerja di ruangannya, sebenarnya Naura sedikit muak duduk berdekatan dengannya. Tetapi karena kali ini, mereka berada dalam forum resmi, akhirnya Naura mencoba menahan perasaannya.

"Maaf.., harusnya kamu tadi datang kesini bersamaku. Aku mencarimu di ruang kerjamu, tetapi kata Ronny kamu sudah berangkat lebih dulu menuju ruangan ini." Boss Ridwan mencoba menenangkan perasaan Naura.

Ridwan.., siapa gadis yang duduk disampingmu? Apakah dia salah satu manajer divisi di perusahaan ini?" tiba-tiba salah satu Direksi bertanya pada Ridwan tentang Naura. Mendengar pertanyaan itu, Ridwan mengalihkan pandangannya dari Naura.

"Dia staf di divisi saya Tuan.. IT and Design Division. Saya sengaja mengajaknya untuk hadir dalam rapat kali ini, karena materi yang akan dipresentasikan adalah konsep yang didesain oleh gadis ini." Naura menganggukkan kepala dan tersenyum pada Direksi yang bertanya pada Boss Ridwan.

"Oh begitu rupanya.., siapa namanya?" Direksi itu mengangguk dan tersenyum pada Naura.

"Naura Tuan.." dengan cepat, Boss Ridwan menjawab pertanyaan dari Direksi itu.

Tidak lama kemudian Alexander diikuti oleh Johan di belakangnya masuk ke dalam ruangan. Para Direksi langsung berdiri dan membungkukkan badan, menyambut kedatangan laki-laki itu. Hanya Naura yang masih tetap dalam posisi duduk di kursinya, malah dengan tatapan kebingungan, Naura melihat hal tersebut. Tanpa diduga, tatapan Alexander tertuju padanya, dan laki-laki itu memberi senyuman padanya.

"Baiklah karena Tuan Alexander CEO perusahaan ini sudah hadir, begitu juga dengan Tuan Johan Wakil CEO juga sudah di tempat, rapat siang hari ini akan segera kita mulai. Mari kita awali dengan membaca doa untuk keselamatan dan kemajuan perusahaan kita. Berdoa dimulai." sekretaris langsung mengawali rapat dengan bertindak sebagai moderator. Sambil berdoa, mendengar kalimat pembukaan yang disampaikan oleh sekretaris, Naura mengalami keterkejutan. Gadis itu sama sekali tidak tahu, jika kedua laki-laki yang pernah dia marahi, adalah pimpinan tertinggi di perusahaan tempatnya bekerja.

Tiba-tiba Naura merasa speechless, gadis itu seperti kehilangan tenaga dan semangatnya. Masih teringat dengan jelas dalam pikirannya, bagaimana beberapa kali dia beradu mulut dengan Johan, dan bahkan siang ini sudah memasuki ruang kerja CEO perusahaan ini. Gadis itu menundukkan wajahnya, tidak berani memberikan tatapan pada kedua orang penting dalam perusahaan ini.

"Baiklah.., sebelum CEO memberikan arahan dan sambutan, silakan masing-masing manajer divisi menyampaikan progress pencapaian kinerjanya. Sesudah itu silakan untuk melaporkan program ke depan yang akan dilakukan oleh divisinya masing-masing." sekretaris terus menyampaikan panduan rapat siang hari ini.

*********

Tiba-tiba Naura dikejutkan oleh Boss Ridwan, laki-laki itu tiba-tiba menyampaikan kepada para peserta rapat jika Naura akan menyampaikan konsep rancangan divisi dimana mereka bernaung. Naura mengambil nafas dalam, untuk menghilangkan rasa gugup untuk menyampaikan konsep yang sudah dia susun dalam powerpoint.

"Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk saya. Perkenalkan nama saya Naura mewakili IT dan Design Division. Konsep yang saya paparkan kali ini, bertujuan untuk memfokuskan dengan menggunakan pendekatan pasar, dan kita akan membuat peta pesaing. Kegagalan kita untuk mengenali siapa pesaing kita akan membawa kita pada extinction. Untuk itu, kita harus merubah mind set kita mulai saat ini." dengan lancar dan intonasi suara yang jelas, Naura memulai paparannya. Meskipun gadis itu pada awalnya sempat mengalami nervous melihat peserta yang hadir dalam rapat siang ini, tetapi setelah masuk pada presentasi dengan cepat gadis itu masuk ke dalam alur presentasinya.

"Berdasarkan hasil analisis dari tim survey, kita sudah bisa mengenali pesaing terdekat perusahaan kita. Setelah mempertimbangkan hasil analisis, sudah saatnya kita menyasar pada produk dengan segmen pasar utama kita adalah kids. Dasar pertimbangan awal adalah adanya penumpukan barang yang ada di gudang untuk produk kids. Pertimbangan selanjutnya adalah cepatnya inovasi pada segmen tersebut, karena faktor cepat bosan yang menjadi ciri dari anak-anak, dan juga pertumbuhan fisik yang cepat." Naura terus melanjutkan presentasinya sampai selesai. Dengan membuat materi yang disusun dalam powerpoint, dilengkapi dengan kesempurnaan informasi, analisis ketidak pastian, gadis itu bisa memukau para peserta rapat yang lain.

Boss Ridwan senyum-senyum dan sangat antusias mendampingi stafnya menyampaikan presentasi itu. Terlihat Johan sangat terkejut melihat kepiawaian Naura sebagai influencer di meeting room, dan bisa membuat para Direksi terkagum-kagum dengan desain yang sudah diprint dan dibagikan kepada mereka.

"Menurut Miss Naura.., bagaimana posisi persaingan perusahaan kita di pasar sasaran?" salah satu Direksi mengajukan pertanyaan pada Naura.

Mendengar pertanyaan itu, Naura tersenyum. Sebenarnya gadis itu bisa menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut, tetapi dengan sikap pantang menyerahnya, Naura tetap menjawab pertanyaan tersebut.

"Terima kasih Tuan Frans.. Sebenarnya pertanyaan Tuan lebih tepat ditujukan pada Marketing Division di bawah kepemimpinan Tuan Jack. Tetapi saya akan sedikit menjawabnya, dan saya harap dari Marketing Division akan memperjelas dan melengkapi jawaban saya," Naura menanggapi pertanyaan dari Salah satu Direksi itu.

"Based on data yang kami dapatkan dari tim riset pasar, posisi persaingan perusahaan kita di pasar masuk kategori kuat, dengan produk yang dapat diterima oleh konsumen. Masih menumpuknya stock barang kita di bagian produksi, karena ketidak sempurnaan informasi mengenai pasar yang kita pilih. Disitu terjadi sedikit miss.., harapan saya untuk ke depan, koordinasi lintas bidang harus lebih sering diadakan, agar terjadi kohesivitas dari masing-masing divisi yang ada di perusahaan." dengan mantap, Naura melanjutkan paparan penjelasannya.

Miss Kathleen terkejut mendengar jawaban yang disampaikan Naura, meskipun gadis itu tidak di bawah langsung divisi yang dipimpin Jack, ternyata Naura juga menguasai materi dalam divisi tersebut, Tepuk tangan apresiasi terdengar di ruangan rapat tersebut, dan itu terjadi di luar ekspektasi gadis itu.

"Paparan yang bagus Miss Naura..., dengan kemampuanmu, aku yakin tidak akan lama lagi, kamu akan menggeser kedudukan Ridwan sebagai pemimpin Divisi." tanpa diduga seorang Direksi menyampaikan pendapatnya tentang Naura.

**********