Sepulang kerja setelah rutinitas seharian, Naura langsung keluar dari kubik tanpa menunggu teman-teman yang lain. Dia hanya ingin segera sampai rumah, kemudian menggeletakkan tubuh di atas ranjang. Tetapi baru saja keluar dari ruang divisi, terlihat wakil CEO Johan sudah berdiri di depan pintu keluar.
"Tuan Johan...,. mau jumpa siapa, jam kantor sudah selesai?" tanpa prasangka apapun, Naura menyapa laki-laki itu.
"Tidak perlu banyak bicara Na.., ikuti aku! Kita bicara di mobil saja." Johan langsung meminta Naura untuk mengikutinya.
Kening Naura berkerut, dia ingin menolak ajakan itu. Tetapi saat ini mereka masih berada di perusahaan, Naura berpikir jika dia harus menghormati wakil CEO perusahaan. Tanpa bicara, Naura segera mengikuti langkah Johan. Tiba-tiba Johan menghentikan langkahnya, kemudian mereka berjalan berdampingan.
Di depan pintu lift, tanpa sengaja mereka berjumpa dengan Boss Ridwan yang juga sedang menunggu pintu lift terbuka. Melihat wakil CEO berjalan berdampingan dengan Naura, wajah laki-laki itu menjadi tidak sedap dipandang. Tetapi Naura merasa beruntung, dengan dia berada di samping wakil CEO, gadis itu yakin jika Boss Ridwan tidak akan berani untuk mengganggunya.
"Tuan Johan, Naura... tumben jalan bersama. Pada mau kemana?" dengan sedikit rasa segan, Boss Ridwan menyapa mereka..
"Mau jalan, tidak perlu kan aku melapor padamu, kemana tujuanku diluar jam kerja." dengan nada sinis, Johan skak mat atasan Naura itu.
"Maaf Tuan.., jika pertanyaan saya kurang berkenan." Boss Ridwan langsung mengangkat kedua tangan di depan dadanya. Untung tidak lama kemudian, pintu lift segera terbuka. Johan berhenti sejenak, kemudian menoleh pada Naura..
"Ladies.. first.." Johan mempersilakan Naura masuk lebih dulu. Gadis itu segera masuk ke dalam lift, kemudian diikuti Johan. Posisi berdiri Johan sangat menguntungkan Naura. Karena Johan menghalangi Boss Ridwan dekat dengan Naura. Setelah menekan tombol tujuan base ment, tidak ada yang bicara dalam lift. Tidak lama, lift berhenti di lantai base ment. Johan langsung menggandeng tangan Naura, dan langsung mengajak ke tempat parkir khusus mobil Direksi. Boss Ridwan hanya menatap kedua orang itu dengan perasaan geram.
Sesampainya di mobil, Johan langsung membukakan pintu di samping kemudi. Naura segera masuk, dan ketika melihat jika tidak ada siapapun di daerah mobil, Naura langsung bersyukur. Setelah menutup mobil, Johan segera menuju pintu samping, dan laki-laki itu langsung duduk di belakang kemudi.
"Kita akan kemana Tuan Johan.." di dalam mobil, Naura memberanikan diri untuk bertanya pada laki-laki itu.
"Saat ini kita sudah akan keluar dari perusahaan Naura, rubah panggilanmu padaku!" ucap Johan sambil menoleh ke arah gadis itu, kemudian kakinya kanan segera menginjak pedal gas. Perlahan mobil segera meluncur keluar dari dalam base ment.
"Tujuan kita mau kemana kak Jo..?" kembali Naura bertanya pada laki-laki itu.
"Marriott..., kamu istirahat dulu disana. Nanti malam Tuan muda Alexander ada undangan untuk menghadiri gala dinner di hotel tersebut. Kamu harus menemaninya datang." sahut Johan dengan tetap mengarahkan pandangannya ke depan.
"Tapi kak..., Naura tidak ada persiapan apapun. Dan jujur kak.., Naura belum pernah sekalipun hadir di acara seperti itu. Lulus kuliah kemarin, Naura langsung diterima kerja di Androlux. Jadi belum ada pengalaman sama sekali." Naura mencoba menolak secara halus ajakan itu. Dia memang tidak berbohong, Naura belum pernah hadir pada acara seperti itu.
"Kamu hanya menemani Tuan Muda, ikuti kemana Tuan muda menemui tamu. Saatnya dance, ikuti dance. Jangan terlalu nervous dan khawatir. Enjoy it!" Johan memberikan arahan pada Naura.
Merasa tidak dapat menolak Naura hanya diam. Gadis itu segera menyandarkan kepala di sandaran kursi , dan seperti biasa gadis itu langsung memejamkan mata. Johan tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat kelakuan Naura .
********
Beberapa saat Naura tertidur, mobil sudah memasuki depan pintu lobby hotel JW Marriott. Setelah Johan menghentikan mobil, petugas hotel langsung menyambut kedatangan mereka, dan membukakan pintu mobil.
"Selamat datang Tuan Johan." petugas hotel langsung mengenali Johan.
"Yapz.." Johan langsung keluar dari dalam mobil, kemudian berjalan memutar menuju pintu tempat duduk Naura.
"Na..., Na.., bangun. Kita sudah sampai." Johan membangunkan Naura dari tidurnya, dan gadis itu perlahan membuka matanya. Sesaat Naura tersadar jika mereka sudah sampai di tujuan. Tanpa banyak bicara, Naura segera turun dari dalam mobil. Kemudian Naura berjalan mengikuti Johan, yang langsung mengambil acces room di meja receptionis.
"Kak Jo.., tidak mungkin kan, aku menemani Tuan Muda dengan mengenakan pakaian yang sama?" tiba-tiba Naura teringat dengan penampilannya.
"ikuti aku saja. Sudah ada petugas butik yang mengatur wardrobe dan style malam ini untukmu. Kamu duduk manis saja, semua akan terlayani dengan baik." ucap Johan sambil menuju pintu lift yang sudah dibukakan oleh pelayan hotel.
Naura terdiam, dia baru ingat dengan siapa dia pergi malam ini. Semua pasti sudah dipersiapkan dengan sangat baik, mengingat posisi dan kedudukan dari orang yang akan dia temani malam ini. Sesaat kemudian, pintu lift berbagai di lantai paling atas hotel tersebut. Ternyata mereka berada di Presidential Suites, tanpa bertanya apapun, Naura mengikuti langkah Johan.
Beberapa langkah kemudian, Johan mengajak Naura memasuki kamar tersebut. Kekaguman sangat terlihat di mata gadis itu, baru kali ini Naura melihat sebuah kamar hotel yang memiliki dua kamar tidur, dengan ruang tamu seperti rumah-rumah mewah.
"Aku hanya bisa mengantar kamu sampai disini Na.., segeralah mandi. Sebentar lagi akan ada stylish rambut dan MUA yang akan membantumu merias diri. Nikmatilah harimu!" tiba-tiba Johan berhenti, kemudian memberi informasi pada Naura.
"Baik ..., terima kasih kak Jo.. Mohon doa, semoga acara nanti malam tidak akan mengecewakan." merasa sikap Johan yang selalu membantu, dengan sopan Naura mengucapkan terima kasih.
Johan tidak menjawab, laki-laki itu hanya tersenyum kemudian berjalan keluar meninggal kamar itu. Sepeninggal Johan, Naura membuka salah satu kamar tidur. Sebuah king size bed, terbentang di hadapannya, sangat menggoda Naura untuk merebahkan tubuh di atasnya. Tetapi teringat perkataan Johan, Naura mengurungkan niatnya. Gadis itu segera meletakkan tas kerjanya, kemudian segera masuk ke kamar mandi.
Kembali kekaguman terlihat di mata Naura, walk in clothes tampak di depannya. Deretan gaun perempuan lengkap dengan pakaian dalam dari beberapa merk desainer kondang terpajang di situ. Naura mencoba melihat-lihatnya, dan tanpa.diduga semua pas seperti ukuran bajunya.
"Pakaian siapa ini??" baru saja Naura berpikir, tiba-tiba terdengar panggilan telpon dari air phone yang ada di ruangan tersebut. Dengan sigap, Naura segera mengangkat pesawat telpon.
"Hello.., ada yang bisa dibantu?" Naura langsung menyapa.
"Ini aku Na.., Johan. Semua pakaian yang ada di walk in clothes dipersiapkan untukmu. Kenakan sebagai pakaian ganti, dan kenakan gaun untuk acara nanti malam." tanpa banyak bicara, Johan langsung menjelaskan pada Naura.
"Ya kak.." jawab Naura singkat, dan Johan langsung mengakhiri panggilan.
*******