Bara melepaskan pakaian atasnya hingga menunjukkan dadanya yang bidang. Dila sudah merasakan sinyal bahaya. Hukuman yang diberikan Bara bukanlah hukuman sebenarnya. Dia hanya bermain kata-kata. Bara akan menuntut haknya malam ini.
Bara menatap istrinya dengan seringai tajam. Menatapnya dengan lapar seperti seorang singa yang mendapatkan makanannya. Entah dapat wangsit dari mana Dila dengan nakal menyilangkan kaki diatas ranjang. Telunjuknya masuk ke dalam mulutnya, membusungkan dada seraya memberikan tatapan nakal pada suaminya.
"Hukuman apa yang akan kamu berikan sayang?" Tanyanya mengedipkan mata.
Bara mendekati istrinya seraya menjilat telinga Dila.
"Sudah mulai nakal sekarang."
Dila mengalungkan tangannya ke leher Bara.
"Bukankah kamu senang jika aku nakal padamu sayang?" Tanya Dila dengan suara serak nan menggoda.
"Sangat senang sekali," balas Bara dengan suara serak. Jakunnya naik turun karena gairahnya sudah meledak.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com