webnovel

Sebentar Lagi Orang Tua Kamu Jadi Besan

Alesia mulai melepaskan kepalanya dari paha Coki lalu Coki berdiri dan Coki menarik tangan Alesia supaya ikut berdiri sementara Ridwan dan Airin masih setia bergandengan tangan dan Coki melirik tangan mereka sekilas sambil menyunggingkan senyum di bibirnya

"Om tante saya mau izin pulang dulu" ucap Coki sambil tersenyum ke arah Ridwan dan Airin lalu tangan Coki sibuk memeluk pinggang Alesia

"Kenapa buru buru Coki" tanya Ridwan sambil menaik turunkan alisnya

"Saya mau mempersiapkan acara nanti malam om supaya hasilnya sempurna dan saya semakin tampan" jawab Coki sambil tersenyum sumringah ke arah Ridwan dan Airin secara bergantian

"Oke Coki tante titip salam buat orang tua kamu" gumam Airin sambil tersenyum lebar ke arah Coki dengan tangannya masih ada di lengan Ridwan

"Sayang aku pulang dulu yah" ucap Coki sambil menatap Alesia dan membelai rambut Alesia lalu mencium rambutnya

Melihat tingkah Coki yang berani mencium Alesia di depan kedua orang tuanya menyebabkan pipi Alesia merah merona seperti kepiting rebus dan Alesia berdehem untuk menghilangkan kecanggungan

"Ekhem iya hati hati" jawab Alesia singkat sambil menghilangkan rasa gugupnya sementara Coki yang melihat gelagat Alesia tahu bahwa Alesia sedang grogi di dekatnya

"Coki tante ambil oleh oleh buat orang tua kamu" gumam Airin sambil melepaskan tangan dari lengan Ridwan saat hendak melangkah Coki langsung menjawab

"Ngga usah ngerepotin tante soalnya semalem aja tante sudah memberi banyak oleh oleh buat orang tua saya" jelas Coki panjang lebar sambil tetap memeluk pinggang Alesia

"Coki itu ngga ada apa apanya di bandingkan kamu yang membelikan semua pakaian atau dress yang ada di mall buat Alesia kamu sangat mengeluarkan banyak uang untuk Alesia" jawab Ridwan panjang lebar sambil menatap Coki sementara Alesia langsung menundukkan kepalanya

"Ngga papa om itu sudah kewajiban saya membuat Alesia senang apalagi sebentar lagi saya menikahi Alesia otomatis Alesia akan menjadi tanggung jawab saya" jelas Coki mengulum senyum ke arah Ridwan dan Alesia mendongakkan kepalanya menatap Coki sementara Airin diam di tempat tidak jadi melangkah membawa oleh oleh

"Padahal tante pengin banget beri oleh oleh lagi buat orang tua kamu kan sebentar lagi orang tua kamu jadi besan tante" ucap Airin tersenyum ke arah Coki dan di balas senyuman oleh Coki sementara Alesia membelalakkan matanya karena agak kaget

"Coki salam buat orang tua kamu" ucap Ridwan sambil tersenyum ke arah Coki

"Iya tante om nanti saya sampaikan salamnya ke orang tua saya" jawab Coki sambil tersenyum sumringah ke arah Ridwan dan Airin lau Coki mencium pipi Alesia

"Aku pulang dulu sayang" gumam Coki lalu mencium pipi Alesia sementara Ridwan dan Airin yang melihat Coki mencium Alesia hanya terkekeh kecil

"Hati hati Coki" gumam Alesia sambil tetap cuek dan tidak memandang Coki

"Sayang biasanya kalau kita habis pacaran kamu akan beri kiss ke aku di sini" goda Coki sambil memegang dagu Alesia dan tangan yang satu menunjuk pipi Coki yang akan di cium

"Beri kiss ke kamu" tanya Alesia dengan menaikkan suaranya lebih keras

"Iya sayang ayo cium aku sekarang dong" pancing Coki mengedipkan mata ke arah Alesia dan tangan Coki masih menunjuk pipinya Coki

"Apa kami harus pergi dulu Alesia supaya kamu mau mencium Coki" tanya Airin sambil terkekeh dan Ridwan tertawa terbahak bahak Alesia langsung mencium pipi Coki

CUP

Alesia mencium pipi Coki sekilas sementara Airin dan Ridwan langsung tertawa terbahak bahak melihat reaksi Alesia yang menahan malu

"Sayang ini belum di beri kiss sama kamu" ucap Coki sambil menunjuk pipinya yang belum di cium Alesia

"Co co coki hari hampir gelap sebaiknya kamu cepat pulang ke rumah" cerocos Alesia terbata bata melihat ke sembarang arah

"Ayo dong sayang apa kamu ingin aku yang beri kiss ke kamu" tanya Coki sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Alesia

Sementara Ridwan dan Airin masih menatap Coki dan Alesia karena Alesia tidak mau di cium Coki dalam waktu lama sehingga Alesia mau mencium Coki

CUP

Alesia memberi ciuman ke pipi Coki yang di sebelahnya yang belum di cium Alesia tadi Alesia menampilkan pipi yang merah merona seperti kepiting rebus sementara Coki tersenyum penuh kemenangan

"Makasih sayang" ucap Coki sambil mengulum senyum lalu mencium pipi Alesia agak lama dan Alesia hanya menganggukan kepalanya

"Om tante saya permisi pulang dulu" ucap Coki melepas pelukan di pinggang Alesia lalu Coki menghampiri Airin dan Ridwan untuk menyalami dan mencium punggung Airin dan Ridwan acara bergantian

"Hati hati Coki" jawab Ridwan sambil menepuk bahu Coki lalu Coki menganggukkan kepalanya

"Iya om tante makasih sudah mengizinkan Coki makan siang di sini" gumam Coki tulus sambil menatap Ridwan dan Airin bergantian lalu Coki menghampiri Alesia dan tangan Coki langsung memeluk pinggang Alesia

"Ngga papa Coki anggap saja di sini rumah sendiri" balas Airin sambil mengulum senyum dan melihat Coki memeluk pinggang Alesia dan mulai berjalan ke halaman rumah Ridwan di ikuti oleh Airin dan Ridwan di belakangnya

Tanpa terasa Krisna dan Wiliam selesai makan tapi Marsha belum juga kembali ke rumah setelah makan Wiliam membereskan piring bekas makanan ke dapur untuk di cuci

"Wiliam kenapa Marsha belum pulang juga" tanya Krisna sambil menatap ke Wiliam

"Aku ngga tahu pah tapi tadi bilang ke Wiliam katanya Marsha mau membeli novel" jawab Wiliam jujur sambil menumpuk piring yang sudah di gunakan untuk makan oleh papanya dan Wiliam

"Awas aja kalau Marsha ketahuan bohong akan papa beri hukuman" sungut Krisna sambil menampilkan mata yang tajam tanda agak marah

"Iya pah kalau bisa Marsha papa skors aja ngga boleh keluar kamar dan ngga boleh makan selama satu minggu" canda Wiliam sambil terkekeh dan bersiap membawa piring ke dapur

"Itu maunya kamu Wiliam supaya jatah makanan Marsha di makan kamu" jawab Krisna sambil tersenyum ke arah Wiliam

"Wiliam mau nyuci piring dulu" gumam Wiliam sambil melangkah pergi meninggalkan ruang makan

"Iya Wiliam cuci yang bersih piringnya" teriak Krisna sambil menatap punggung Wiliam lalu Wiliam hanya menganggukkan kepalanya satu kali tanpa menoleh ke Krisna dan Wiliam tetap melanjutkan langkahnya ke dapur untuk mencuci piring

Setelah berpuluh puluh menit tugas yang di berikan petugas novel kepada Marsha selesai lalu Marsha menuju kasir untuk minta izin pulang karena hukumannya sudah selesai

"Mba lantainya sudah bersih aku sudah boleh pulang kan mba" tanya Marsha sambil memasang wajah cemberut ke petugas novel

"Nanti dulu gue belum mengecek apa hukuman lo sudan benar benar selesai dan lantainya sudah bersih apa belum" jawab petugas novel menuju tempat yang di bersihkan Marsha

Arjuna belum pulang dari tempat penjualan novel dia sebenarnya masih berkeliaran di tempat itu melihat Marsha keluar dan melihat lantai masih basah lalu Arjuna langsung menghampiri lantai yang baru di pel Marsha dan menginjak nginjakkan kakinya di lantai tersebut sehingga hasilnya lantai yang di pel Marsha menjadi kotor banget

"Gara gara lo gue ngga jadi beli novel yang Alesia suka jadi gue harus bikin lo menderita makanya jangan berani beraninya nyari masalah dengan Arjuna" monolog Arjuna sambil tetap menginjak nginjakkan kakinya di lantai yang basah karena habis di pel Marsha setelah itu Arjuna tancap gas ke parkiran

Petugas novel menuju tempat yang di pel Marsha sementara Marsha mengikutinya dari belakang setelah sampai di sana petugas novel langsung melihat lihat keadaan lantainya amat terkejutnya Marsha karena lantai yang baru di pel menjadi sangat kotor lagi

PLAK

Petugas novel mendaratkan tamparan di pipi mulus Marsha sehingga Marsha langsung memegang pipi yang habis di tampar petugas novel

"Lo mau ngerjain gue atau lo mau nipu alasan bilang sudah bersih kenyataanya lantainya masih dalam keadaan sangat kotor apa lo tadi cuma duduk duduk aja dan ngga ngepel lantai ini" bentak petugas novel sambil menatap tajam Marsha

"Tapi tadi" kalimat Marsha belum selesai malah sudah di potong oleh petugas novel

"Tadi lo pasti cuma duduk sambil leha leha main handphone dan ngepel lantai makanya hasilnya lantai masih berantakan seperti ini karena lo belum menyelesaikan hukuman lo jadi gue bakal nambahin hukuman buat lo" jelas petugas novel panjang lebar sambil menatap nyalang ke arah Marsha

"Jangan mba" pinta Marsha sambil memasang wajah memelas tapi tidak berpengaruh terhadap petugas novel

"Gue bakalan terus di sini ngawasin lo karena lo ngga di awasin pasti hukuman lo ngga bakalan selesai selesai karena lo ngga mengerjakan hukuman itu tapi lo cuma nyantai duduk duduk sambil ngelihatin sosmed lo cepatan lo kerjakan hukuman lo sekarang jangan cuma diam aja kapan selesainya" bentak petugas novel sambil duduk di ruangan itu sementara Marsha langsung mulai mengerjakan hukumannya

"Gue tadi sudah ngepel lantai ini dengan bersih tapi kenapa tiba tiba lantainya kotor lagi apa mungkin cowok resek yang nyobek novel gue yang ngotorin lantai lagi kalau bukan dia siapa lagi" monolog Marsha sambil mengepel lantai sementara petugas novel memperhatikan Marsha sambil memainkan benda pipih di tangannya