webnovel

Apa Yang Membuat Jatuh Cinta

Coki melangkah menuju kamarnya sambil membawa bungkus perhiasan di tangannya lalu Laura mengekori di belakangnya sambil membawa pakaian atau dress yang Coki beli tadi Laura akan mengebom Coki dengan berbagai pertanyaan setelah sampai di depan pintu Coki membuka pintunya dan masuk ke dalam kamarnya saat Coki hendak menutup pintu kamarnya Laura mencegahnya dengan cara memegang pintu kamar Coki

"Kak Coki tunggu" pekik Laura sambil memegang pintu kamar Coki lalu Coki mengernyit menatap Laura heran

"Ada apa Laura" tanya Coki sambil menatap Laura dengan tatapan tajam

"Kak Coki aku mau nanya sesuatu ke kakak ini penting banget" pekik Laura sambil memasang wajah serius menatap Coki sementara Coki memutar bola mata malasnya

"Emang kamu mau nanya apa Laura" tanya Coki sambil menatap Laura dengan tatapan penuh tanda tanya

"Mau nanya apa kakak beneran cinta sama pacar kakak" tanya balik Laura sambil menatap serius ke Coki sementara Coki tertawa terbahak bahak

"Haha haha ngapain kamu nanya kayak gitu ke kakak emang penting buat kamu" jawab Coki sambil masih tertawa terbahak bahak sementara Laura melototkan matanya ke arah Coki

"Itu penting buat Laura karena aku kira kakak baru berubah sikap hari ini tapi kenapa mendadak besok kakak melamar pacar kakak" pekik Laura sambil berkacak pinggang menatap Coki dengan tatapan tajam lalu Coki menahan senyum mendengar pertanyaan Laura

"Laura kakak sudah mantap sama pacar kakak jadi kakak langsung melamar pacar kakak besok dan darimana kamu tahu kakak berubah sikap dari hari ini" jelas Coki sambil melipat kedua tangannya di dadanya sambil melototkan matanya ke arah Laura

"Kakak Coki jawab pertanyaan aku apa yang membuat jatuh cinta ke perempuan itu" tanya Laura sambil memicingkan satu mata ke arah Coki sementara Coki terkekeh mendengar pertanyaan Laura

"Laura banyak yang membuat kakak jatuh cinta ke pacar kakak di antaranya dia sangat cantik, pintar, mandiri, baru pertama pacaran juga seperti kakak pokoknya menurut kakak pacar kakak itu perempuan yang paling sempurna" jelas Coki sambil mengawang ngawang mengingat Alesia sedangkan Laura membelalakkan matanya dengan mulut menganga refleks Laura menutup mulutnya dengan kedua tangannya

"Apa kak Coki bilang tadi pacar kak Coki baru pertama kali pacaran"' cerocos Laura sambil menatap tajam ke Coki lalu Coki hanya menganggukkan kepalanya

"Iya Laura pacar kakak baru pertama kali pacaran dan kakak orang pertama yang menjadi pacarnya" jawab Coki sambil menatap tajam ke Laura

"Kak Coki rencananya menikah sama pacar kakak kapan" tanya Laura sambil tersenyum menatap Coki sementara Coki mengulum senyum menatap Laura

"Rencana kakak dua minggu lagi menikah dengan pacar kakak makanya kakak harus menyiapkan segala sesuatunya supaya berjalan dengan lancar" jelas Coki sambil tersenyum ke arah Laura sementara Laura masih syok dan membelalakkan matanya mendengar jawaban Coki tadi pertanyaan tadi

"Apa kak Coki sudah menghamili pacar kakak sehingga pertunangan dan pernikahannya dadakan seperti" desak Laura menatap tajam Coki sementara Coki tertawa terbahak bahak

"Laura mau kakak hamilin pacar kakak dulu itu urusan kakak bukan urusan kamu" jawab Coki dengan ketus lalu menutup pintu kamarnya sehingga Laura membelalakkan matanya dengan mulut menganga dan reflek Laura menutup mulutnya dengan kedua tangannya

"Jangan jangan dugaan aku benar kalau kak Coki sudah menghamili pacarnya makannya kak Coki buru buru bertunangan dan menikah dadakan seprti ini" entah Laura bebicara dengan siapa kenyataannya dia sendirian di depan kamar Coki sambil tetap berdiri di depan Coki sendirian

Bella dan Criss sampai di halaman rumahnya lalu Criss mematikan mesin mobilnya lalu Bella dan Criss membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobilnya lalu menutup pintu mobilnya mereka lansung menuju ke dalam rumah mereka melangkah dengan tangan Criss menggandeng tangan Bella sementara tangan Bella yang satunya lagi membawa bungkus perhiasan yang di beli tadi setelah sampai di dalam Bella minta izin ke dapur untuk minum dulu

"Pah mama mau ke dapur dulu mau minum soalnya haus banget" ucap Bella sambil menatap sekilas ke Criss sementara Criss menganggukkan kepalanya

"Iya mah itu bungkus perhiasannya biar papa yang bawa ke kamar" usul Criss sambil memegang bungkus perhiasan yang ada di tangan Bella dan Bella melepaskan bungkus tersebut

"Iya pah makasih sudah pengertian ke mama" gumam Bella sambil tersenyum ke arah Criss sementara Criss memicingkan mata ke Bella

"Sama sama mah jangan lupa papa nanti minta imbalan karena papa membawakan bungkus perhiasan ini" jawab Criss lalu terkekeh sambil menunjukkan bungkus perhiasan di depan Bella

"Papa harusnya mama yang minta di tambahin uang bulanan kenapa papa yang minta imbalan ke mama" dengkus kesal Bella sambil berkacak pinggang dan melototkan matanya ke Criss sementara Criss tertawa terbahak bahak

"Haha haha mama tenang ngga usah cemas pasti papa tambahin uang belanja mama tapi imbalan buat papa bukan bentuk uang mah" tegas Criss sambil masih tertawa terbahak bahak sementara Bella mengernyit menatap heran ke Criss

"Emang imbalannya dalam bentuk barang apa pah" tanya Bella sambil menatap Criss dengan tatapan tajam sementara Criss mengedipkan mata ke arah Bella

"Papa ngga minta imbalan dalam bentuk barang juga mah" jelas Criss sambil menatap Bella tanpa berkedip sementara Bella membulatkan matanya

"Terus papa minta imbalan apa dari mama" desak Bella sambil melipat kedua tangan di dadanya

"Mama minta imbalan minta jatah sama mama nanti malam atau besok malam" ucap Criss lalu terkekeh sementara Bella melototkan matanya ke arah Criss

"Ih mesum" jawab Bella dengan ketus lalu mencubit lengan Criss lalu Bella

"Awwww mama mesum gimana orang minta jatah cuma sama mama doang" jawab Criss sambil memegang lengan yang habis di cubit Bella

"Mama mau minum dulu haus pah apalagi tadi ngedengerin omongan papa" imbuh Bella lalu melangkah menuju dapur sementara Criss melangkah menuju kamarnya sambil membawa bungkus perhiasan di tangannya

Ridwan melangkahkan kakinya menuju ruang tamu suasana hati dia sangat senang karena sebentar lagi anaknya akan dilamar dan yang membuat Ridwan kebih senang lagi karena oacar dari anaknya itu anak teman Ridwan sekaligus rekan bisnis Ridwan

"Coki om tahu kamu sangat mencintai Alesia anak om dari cara kamu melindungi Alesia sudah kelihatan bahwa kamu tulus ke Alesia dan tidak mau melihat Alesia di sakiti oleh orang dan om ngga nyangka ternyata kamu yang dari dulu selalu menolak banyak wanita yang di jodohkan orang tua kamu malah kamu menjatuhkan hati kamu buat Alesia anak om kamu memang laki laki yang tanggung jawab dan tegas jadi om tidak ragu untuk melepas Alesia dan om merestui hubungan kamu dengan Alesia kamu hebat Coki karena kamu menolak semua wanita dari dulu" monolog Ridwan sambil berjalan ke ruang tamu setelah sampai di ruang tamu Ridwan menjatuhkan bokongnya di sofa ruang tamu

Airin mulai memakai pakaian atau dress yang di pilihnya tadi setelah selesai Airin menyisir rambutnya sambil bercermin setelah selesai menyisir rambut Airin langsung memoleskan bedak yang agak tebal ke wajah cantiknya lalu Airin menuju ranjangnya dan memakaikan sepatu ke kakinya yang jenjang setelah memakai sepatu Airin mengambil tas slempang di meja kamarnya dan Airin menyampirkan tas slempang itu di bahunya lalu Airin melangkah menuju ke kamar Alesia

"Alesia mama sebentar lagi akan melepaskan kamu buat Coki karena mama yakin pasti Coki setelah melamar kamu akan cepat menikahi kamu dari tingkah lakunya juga sudah kelihatan bahwa Coki sangat menyayangi kamu dan Coki ngga mau kehilangan kamu Alesia" monolog Airin sambil tersenyum lebar dan masih melangkahkan kakinya menuju kamar Alesia yang letaknya di samping kamarnya