"tarik nafas, buang. Tarik nafas, buang. Tarik nafas tahan, ayo mengejan!" kata dokter memberikan arahan.
Mendengar perintah itu Fatimah pun mengejan dengan sekuat tenaga, tidak lupa ia meremas genggaman tangan suaminya dengan erat. Menyalurkan rasa sakit dan kesulitan yang ia rasakan, lalu ia terjatuh kembali dalam posisi setengah duduk.
"Semangat sayang, kamu pasti bisa. Aku ada di sini, aku bersama kamu. Kamu pasti bisa Ma," bisik Ali pada sang istri.
Sungguh Ali tidak sanggup melihat perjuangan istrinya yang begitu luar biasa, pantas saja seorang ibu itu begitu di muliakan. Karna perjuangannya pun bukan sembarangan, nyawa yang ada di perbatasan nafas saat melahirkan itu contohnya. Bisa saja mereka menyerah dan tiada bersama anak mereka, tapi mereka tidak melakukannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com