Selang beberapa saat kemudian, Nona Breisa datang menghampiri dirinya. Di sana, ia membantu Dilas. "Halo, maaf merepotkanmu. Bangunlah," ucap Nona Breisa sembari tersenyum lebar. Nona Breisa berjalan ke arah sosok Demonlik. Ia menatap kedua mata Demonlik dengan tatapan tajam. "Maaf, Tuan. Tolong biarkan gadis ini pergi. Dia memang memiliki urusan denganku. Hanya saja, dia lupa membuat pernyataan tertulis untuk itu." Nona Breisa tersenyum lebar, memperlihatkan deretan giginya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com