"Kalau misal nantinya kamu dengar rumor tentang Angkasa, apa kamu akan terima Rumor itu? Ah, yang ini dulu deh.. memangnya kamu ada bayangan jadian sama Angkasa nggak?" tanya Dinda serius.
Mendengar itu Dira terdiam sejenak, pergerakkannya menyendok es krim kini terhenti. Ah, pertanyaan macam apa ini? Hendak saja mulut Nadira terbuka untuk memberikan jawaban, namun di dahului bunyi lonceng di pintu kedai es krim. Tanda bahwa ada pelanggan masuk.
Terkejut. Dira rasanya sedang halusinasi. Seorang pria bertubuh jangkung itu menghampiri meja mereka dengan langkah cepat.
"Mas Asa?? Ng-ngapain kesini?" tanya Dira tergagap.
Angkasa menghela napas lega, rasanya seperti mencari orang hilang dan baru menemukan orang tersebut. "Mau pulang sekarang?" tanyanya berat.
Dinda hanya diam saja memandang adegan yang terjadi di depan dirinya. Sementara Nadira tak kunjung menjawab pertanyaan Angkasa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com