webnovel

Hubungan Terlarang

Reyhan tersenyum senang saat melihat kekasihnya datang dengan pakaian yang sangat menggoda. Sungguh, pria itu tidak pernah merasa bersalah telah menduakan istrinya demi wanita cantik nan seksi yang ada dihadapannya. wanita yang juga membuatnya merasa sebagai seorang laki-laki yang dibutuhkan, bukan seperti saat ia bersama istrinya.

"Mau sampai kapan kita menyembunyikan hubungan kita, Mas?" wanita itu mulai menuntut. Padahal sejak awal, dialah yang menawarkan diri untuk dijadikan wanita simpanan.

Yah, sebenarnya tidak heran. Mana mungkin seorang wanita baik-baik rela menjadi perusak rumah tangga wanita lain. mereka akan mulai merusak pondasi rumah tersebut perlahan-lahan sebelum kehancuran yang sebenarnya terjadi.

"Maaf, untuk saat ini mas tidak bisa meninggalkan Adel. Perusahaan masih membutuhkannya."

Rey tidak perduli jika orang-orang menyebutnya tidak tahu malu atau pria brengsek. Dia merasa apa yang ka lakukan bukan hal yang salah. Dia pria dewasa dan kaya raya, jadi wajar kalau dia memiliki satu wanita tambahan seperti kebanyakan pria kaya lainnya.

Ingin rasanya Syifa marah. Tapi, dia harus bisa menahan diri karena jika sampai dia memperlihatkan ketidaksabarannya, maka Rey akan meninggalkannya. Tidak, Syifa sudah bersusah payah masuk, dia bahkan belum mendapatkan kehidupan yang mewah. Jadi, tidak mungkin wanita itu menghancurkan usahanya untuk bisa hidup nyaman sebagai istri pria kaya raya.

"Baiklah, tapi Mas harus segera menikahi ku. Aku malu jika perut ku semakin terlihat besar tapi tidak menikah."

Rey terkejut. Dia tidak menduga kalau hubungan terlarang yang selama ini ia lakukan bersama Syifa dibelakang istrinya malah membuahkan hasil.

Anak, Rey tidak pernah membayangkan kalau dia akan menjadi ayah. Sejujurnya, Rey sudah merindukan momen itu. Dia berharap Adel bisa memberikannya anak, tapi sampai tahun ke lima pernikahan mereka, Adel tidak kunjung hamil.

Keluarganya sudah sering bertanya. Para koleganya juga sering mengoloknya karena tidak kunjung memiliki anak. Tapi, sekarang anak itu hadir walau dari rahim wanita lain dan tanpa ada ikatan pernikahan.

Kalau saja orang-orang tahu, mungkin Rey akan menjadi bahan gunjingan karena berselingkuh dari wanita yang sudah mengangkat derajat kelurganya. Terlihat sangat tidak tahu berterima kasih sekali. Namun, Rey juga tidak bisa meminta Syifa menggugurkan kandungannya karena dia juga mencintai wanita itu.

"Mas keberatan aku hamil?" Syifa sedikit takut. Awalnya, dia sangat yakin kalau Rey pasti akan senang mendengar kabar kehamilannya. Tapi, melihat Rey tetap diam setelah mendengar kabar bahagia itu. Syifa jadi takut akan di tinggal. Jika tahu kehamilannya akan membuatnya di tinggalkan, Syifa lebih suka mengugurkan kandungannya.

"Tidak, Sayang. Mas sangat senang mendengar bahwa kau sedang hamil anak mas." Rey memeluk tubuh Syifa. Dia berjanji akan menjaga Syifa dan anak mereka di masa depan.

"Jadi, Mas senang akan menjadi ayah sebentar lagi?" Syifa jauh lebih bahagia. Akhirnya, alat yang dia yakini akan membuatnya segera menjadi nyonya Rey berhasil juga. Tidak akan lama lagi Adel di buang oleh Rey.

"Ya, Sayang. Mas bakal kasih tahu mama sama papa tentang kabar ini. Mereka pasti senang."

Mungkin pribahasa buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya cocok untuk Rey dan keluarganya. Sejatinya, kelurga Rey bahkan mendukung pengkhianatan Rey, padahal sudah jelas Adel sudah sangat berjasa dalam hidup mereka.

Syifa lagi-lagi tersenyum bahagia. Dia sudah membayangkan kalau dirinya akan menjadi wanita paling beruntung karena bisa menikahi pria kaya seperti Rey.

"Jadi, kita akan menikah?"

"Tentu, Sayang. Kau ingin menikah dimana?" Awalnya, Rey tidak pernah berniat menikahi Syifa. Meskipun mencintai wanita itu, tapi Rey tetap tidak akan melepaskan Adel. Wanita itu sangat berguna untuk perusahannya. Tapi, setelah tahu bahwa Syifa hamil, dia berubah pikiran dan yakin kalau Adel pasti akan menerima Syifa sebagai adik madunya.

"Apa aku boleh memilih?"

"Tentu saja, Sayang. Tentukan pilihan mu dan kita akan menikah."

"Lalu, bagaimana dengan mbak Adel?" Syifa ingin Rey menceraikan Adel. Ya, Syifa tidak ingin anaknya berbagi dengan Adel.

"Dia tidak akan tahu. Seperti yang ku katakan, aku tidak akan bisa melepaskannya karena tanpa otak bisnisnya anak kita mungkin tidak akan bisa menjadi pewaris kekayaan perusahaan."

Ah, Syifa kecewa. Dia benar-benar ingin menyingkirkan Adel, dan berjanji akan membuat wanita itu meninggal Rey tanpa apapun. Ya, Syifa akan menyingkirkan hal-hal yang membuat anak-anaknya tidak bisa menguasai kekayaan calon suaminya.

"Baiklah, Mas. Aku ingin menikah di Bali seperti para artis ibukota." Tidak, masalah. Syifa bisa memikirkan rencana apa yang akan dia buat untuk Adel. Saat ini, dia harus fokus pada pernikahan mewah yang sudah lama ia impikan.

"Sesuai keinginan mu, Sayang." Rey sangat bahagia. Dia merasa hidupnya sudah sangat sempurna. Punya dua istri yang saling melengkapi. Istri pertama sebagai mesin uang dan istri kedua mesin anak.

Andai Syifa tahu pemikiran Rey. Mungkin dia akan menyesal, tapi Rey tidak akan memperlihatkan sifat aslinya selama kedua wanitanya tidak membuatnya marah.