Damian menatap tajam Claudia, emosinya memuncak hingga rasanya ia ingin menampar wanita itu saat ini juga. Namun, ada hal yang lebih penting daripada menanggapi Claudia yaitu menghibur Kana.
" Sebaiknya kamu mempersiapkan diri karena sudah mengajakku berperang, Claudia " desis Damian lalu pergi begitu saja. Meninggalkan Claudia yang bergidik ngeri.
' Apakah Damian tau? Gak mungkin, dia kan baru pulang '
Sesampainya di kamar, Damian mendapati Kana masih menangis.
" Sayang.. kamu kenapa hm?" tanya Damian lembut. Tangannya bergerak mengusap wajah istrinya yang basah karena air mata.
" Sakit perut " cicit Kana dengan suara kecil.
" Kenapa tidak memberitahu Lily? Bagaimana bisa kamu kesakitan seperti ini dan tidak ada yang tahu?"
" Kita ke Rumah sakit " tegas Damian dengan cepat mengangkat tubuh mungil Kana.
Tangan Kana mencengkeram erat kemeja putih Damian, perut bagian bawahnya terasa sangat sakit sampai tubuhnya dibanjiri oleh keringat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com