webnovel

Benih Rasa

Aurel kemudian mendekati Brian yang sedang tertidur pulas di kursi panjang yang terletak di sisi pintu.

Manik mata Aurel mulai menyoroti wajah tampan nan putih yang semakin mengublek-ublek hatinya.

"Ini cowok emang ganteng banget sih— bohong banget kalau hatiku enggak suka melihat wajah gantenya," batin Aurel sembari senyum-senyum sendirian mengagumi Brian.

Brian memang lebih pantes disebut cowok. Karena wajah yang ia miliki tak boros dan terlihat seperti anak kuliahan.

Wanita mana yang gak suka melihat sebuah ketampanan? Meski sudah menikah dan punya anak, naluri wanita tetap akan aktif saat melihat pria tampan. Apalagi jika pria itu masih ting-ting.

Sebenarnya, Brian bisa saja pergi begitu saja saat mendapatkan sikap acuh dan cuek dari Aurel. Namun, karena rasa sayang dan cinta Brian begitu besar, Brian memilih setia menunggu wanita yang begitu ia kagumi. Hingga Brian tertidur karena kelelahan.

"Bri— Brian—" Aurel memegang pundak Brian untuk membangunkannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com