webnovel

Ini Kisah Cintaku Seorang Wanita Mandul

Romansa Kontemporer
Contínuo · 11.4K Modos de exibição
  • 6 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO

What is Ini Kisah Cintaku Seorang Wanita Mandul

Leia o romance Ini Kisah Cintaku Seorang Wanita Mandul escrito pelo autor Blue_Moon99 publicado no WebNovel. Ini kisah tentang aku, Risma Anindira, wanita mandul yang berjuang untuk menemukan cinta sejati. Berawal dari kisah hancurnya rumah tanggaku karena orang ketiga, aku dipertemukan dengan Haris, seoran...

Sinopse

Ini kisah tentang aku, Risma Anindira, wanita mandul yang berjuang untuk menemukan cinta sejati. Berawal dari kisah hancurnya rumah tanggaku karena orang ketiga, aku dipertemukan dengan Haris, seorang Dokter Spesialis Anak yang bekerja di rumah sakit tempat aku bekerja. Kisah kami begitu indah pada awalnya, seperti kisah cinta di negeri dongeng. Hingga sampai pada saat ibu mertuaku menginginkan seorang cucu, masalah pun bermunculan satu per satu. Akankah pernikahanku dengan Haris dapat dipertahankan? Atau aku justru akan dipertemukan dengan lelaki lain?

Você também pode gostar

Diantara Kebohongan

{MATURE CONTENT: R18!} When lie covered by a liars, even human eyes could never tell the truth. “kamu ngga suka keramaian?” Ia mengangguk dengan senyum simpul, alihkan pandangan dari buku untuk menoleh hanya menemukan pandangan pria itu kembali terbuang ke hadapan. “kamu bisa menjelajahi tempat ini secara privat kalo mau” ucapnya dengan dua lengan bertengger ke sandaran kursi. Terkekeh geli Malena mendengar itu, “menyewa tempat sebesar ini?” sebab kedengarannya tidak mungkin. “ngga ada yang ngga mungkin di sini” geleng si pria dengan bibir mengerucut, “tinggal bilang aja ke penjaga di depan, mereka akan mengusir pengunjung lain dan menutupnya untuk bisa kamu jelajahi sendiri” kesannya pongah menjawab, “aturannya memang begitu, karena masuk ke tempat ini tidak dipungut biaya apapun kan” tolehnya kilas ke Malena yang kelihatan heran. “itu egois namanya” geleng Malena, masih kecut. Pandangan si pria mengedar ke lenggangan sejenak, “demi kenyamanan sendiri, tidak ada salahnya. Semua orang bisa menggunakan tempat ini sesuka mereka jika bilang, kecuali mereka ngga tahu” Malena kembali menggeleng kecil, “ini bukan tempat pribadi” “kecuali punya pemiliknya” sanggah si pria balik menatap, lalu memperbaiki duduknya sedikit menghadap Malena dengan satu tangan tersodor. “perkenalkan.. saya Ghani, yang punya Semesta ini” Malena menatap si pria dengan keterhenyakan dalam diamnya, lalu melirik sodoran tangan yang masih tertahan. Akhirnya, ia bertemu Ghani secara langsung. Dan ia merasa debaran jantungnya kian berdentam, diantara perasaan lega dan khawatir. Pengakuan tersebut bukan hanya mengejutkannya, tetapi gaya Ghani kala mengenalkan diri terkesan sedikit begitu pongah. “oh wow” serunya pelan, berdengus senyum menerima kilas jabat tangan yang ia lepas sepihak. “senang bertemu dengan pemilik tempat ini, secara tidak terduga” sudut bibirnya berkedut dipaksa tersenyum, tapi ia bisa menutupi itu. Pandangan Ghani masih menatapnya, tapi kembali duduk seperti semula dengan lengan menyender. “kamu familiar, seperti kita pernah ketemu sebelumnya” kata Ghani memperhatikan Malena yang pasang senyum simpul. Tidak sulit menjaga sebuah kerahasiaan, yang sulit itu adalah menjaga kepura-puraan. “saya rasa tidak” gelengnya pelan, “manusia punya banyak kembaran di bumi kan” “but feels like i’ve seen you before” bersitatap mereka lagi. Ghani dengan tatapan lekat, sedangkan Malena hanya tersenyum tipis. Malena tidak terkesan mengundang, tidak pula menunjukkan ketertarikan apapun. Ia paham dengan maksud tatapan Ghani padanya. Justru ia menunjukkan kekakuan, kecanggungan, dan sedikit ketidak nyamanan. Bukan seperti kebanyakan orang yang akan berseru semringah dan semangat ketika bertemu seorang pemilik tempat apapun, atau meminta berfoto dan sebagainya. “saya boleh tau nama kamu?” Nama adalah identitas diri yang paling krusial, Malena berpikir memberitahukan namanya adalah hal pertama yang membuat hidupnya kemungkinan berada dalam bahaya.

Nothing_El · Fantasia
Classificações insuficientes
13 Chs

Menyapa Awan Kecup Gelombang

Perjuangan mendaki gunung, sampai mengarungi lautan yang di lakukan oleh seorang pemuda, menghabiskan waktu 15 tahun lamanya. Hanya untuk mengejar cinta, yg di yakinnya tulus dan suci. Ikrar janji yg di pegang, layaknya gunung yang tetap berdiri kokoh menahan panas dan dingin yg datang silih berganti. Ahmad Zulfikar Syarif, atau sering di panggil Fikar, adalah seorang pemuda yg hobinya mendaki gunung. Namun kini Ia hanyut oleh derasnya arus dan gelombang air laut. Sejak perpisahan sekolah tahun 2005, Andi Mutia Rahayu atau kerap di panggil Ayu, menghilang entah kemana. Tanpa penjelasan, dan tanpa kata satupun yang terucap dari bibirnya, ia menghilang bag di Telang bumi. Bertahun tahun Fikar mendaki gunung tanpa kenal lelah. Dengan harapan bisa menemukan Ayu, dan meminta penjelasan darinya, namun semua itu sia sia. Hingga pada akhirnya Fikarpun mendengar kabar tentang keberadaan Ayu sekarang. Tanpa berfikir panjang, Fikarpun merantau ke tanah Papua, demi mamuaskan hati yg meraung dan berontak dalam jiwanya. Sesampai di tanah Papua, taksekalipun Fikar melihat Ayu. Namun bayangan wajahnya tak sedetikpun luput dari pandangannya. Ditengah pencarian Fikar yg sangat melelahkan hati, Fikarpun bertemu dengan seorang gadis sederhana. Seorang gadis yg jika menatap, maka bibirku terasa keluh. Jika bicara, jiwaku terasa kosong. Dan jika berjalan melangkah menjauh dariku, maka hatiku memaksa untuk terus mendekatinya. Dan wanita itulah yang jadi calon istriku. Ditengah resepsi pernikahan Fikar dan Tika, Ayupun hadir memberi ucapan selamat, sambil memeluk Fikar erat erat, hujanpun turun barsamaan Dangan air mata yang mengalir membasahi pipi

Zul_Syarif · Guerra
Classificações insuficientes
4 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões

APOIO

Mais sobre este livro

No One 17 and Under Admittedmature rating
Relatório