Setelah Sean menyatakan sikapnya dengan tegas, Maureen pun bangkit dan berdiri. Dia memandang Suhendra dan berkata, "Kakek, bukankah sebelum mengatur pernikahanku dan Sean, Kakek seharusnya berdiskusi denganku dulu? Aku tidak bilang ingin menikah dengan Sean. Aku juga tidak setuju untuk mau berbagi dengan wanita lain."
Kata-kata Maureen sebenarnya lebih mengacu pada Sean. Dia mengatakan ini untuk memberitahu Sean bahwa dia tidak tahu apa-apa dan dia tidak mati-matian memohon untuk menikah dengan Sean. Sebagai wanita tercantik nomor satu di Bogor, Maureen masih sangat mementingkan harga dirinya.
"Perjodohanmu sudah diatur oleh orang tuamu dan bukan terserah padamu!" tegas Suhendra, "Jika semua orang di keluarga kita seenaknya saja sepertimu, mungkinkah keluarga Susetia kita dapat memiliki kejayaan seperti hari ini?!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com