webnovel

Inayah, Mengurai Gelap

Saat hidup terasa begitu melelahkan dengan segalanya yang begitu menggiurkan, terjebak dalam kubangan hitam berputar-putar mencari jalan keluar. Saat hidup terasa sangat memuakan dengan segala sandiwaranya mencoba tetap tersenyum lalu kembali menapaki takdir tanpa tahu kemana jalan akan membawa akhir. Dan saat semua orang hanya menontonnya dengan tawanya yang pecah, sambil berseru, “Dia hanya seorang anak itik yang merindu matahari.” Tapi Ia percaya, “Fainni Qorib”, sesungguhnya, tak sejengkalpun kita diabaikan. Buku ini tentang perjuangan meraih apa yang diyakini “menang”

Ismi_Dey · Adolescente
Classificações insuficientes
23 Chs

BENAR-BENAR PAMIT

FREDIYAN POV

Aku bangun dengan kepala sedikit berat. Aku harus bangun karena ada meeting pagi bersama beberapa investor. Kutatapi sekali lagi kamar yang menjadi saksi bisu hubunganku dengan Naya, hubungan tanpa kejelasan namun rasanya begitu berharga. Aku menuju kardus-kardus yang kemarin belum sempat ia bawa. Mencoba mengambil sepotong baju untuk kusimpan bersama parfum yang bisa kunikmati saat aku merindukannya nanti.

"Kau tidur di kamar tamu?" tanya mama yang sudah siap dengan hidangannya. Aku tak mendengar suara mama masuk padahal, atau sebenarnya mama menginap kemarin?

"Iya," jawabku lemah. Mataku berat sekali. Aku mencoba membuka lebar namun perih rasanya. Dengan langkah gontai aku menuju kamar untuk bersiap.

Aku benar-benar kosong. Jiwaku seolah lolos dari raga. Padahal aku tak yakin mencintainya, dia hanya bocah yang harusnya masih penuh dengan kesenangan. Wajah bocahnya hanya pernah kulihat sekali dan itu terakhir kali.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com