webnovel

I Want A Children

Adolescente
Contínuo · 9.5K Modos de exibição
  • 8 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO
Sinopse

Ada satu hari paling bahagia saat Ibu terima kabar kalau putri kecilnya telah lahir ke dunia dengan baik dan Ayah gemakan suara dengan lantang karena bahagia sekali. Darah Indonesia mengalir di nadi dan juga darahnya, sempurna dengan iris netra coklat dan rambut hitam yang tebal. Gadis cantik, yang terlihat tak akan pernah hidup dengan nestapa. Ayah dan Ibu menghabiskan malam itu dengan lemparan doa dan harapan pada malam yang kelam namun dengan bulan yang indah. Namanya Kanaya Maheswari sejak lahir di balut hangat oleh kecupan sayang dan juga sweater berwarna merah. Nama akhirnya menjadi harapan bagi keluarganya dan besarnya punya banyak memori yang menyenangkan. Tapi semesta berbalik dengan cepat, Kanaya yang lahir dewasa malah di ukir dengan banyak pilu mesji selalu pasang senyum hangat. Dia berantakan, hidupnya telah di renggut tetapi dunia tak pernah ingin mengerti. Umur tujuh belas tahun sama sekali tak terdengar cerah seperti yang orang lain katakan, dia benar-benar tak paham soal rona remaja. Di mata Kanaya saat redup penuh duka, semakin hatinya hancur terluka. Keluarganya tak lagi secerah matahari mereka harus merasakan nestapa yang terus menghantui. Mengharuskan Kanaya menjadi milik orang lain tanpa keinginan nya untuk membayar hutang yang melilit keluarganya. Nyatanya, dunia tak sampai di sana. Kanaya harus merasakan terluka sebab saat dia mengandung anak gadisnya, suaminya malah membuang dia dan meninggalkan nya entah kemana.

Chapter 1Lembar pertama

Kanaya Maheswari, seorang wanita yang memiliki satu anak manis. Anak itu di beri nama Senetra, yang di harapkan akan menjadi cahaya indah layaknya sorotan matanya yang sangat indah. Sayang, ternyata hidupnya tak seindah namanya. Senetra kehilangan ayahnya, sejak dia lahir.

Entah pergi kemana, namun suaminya pergi tanpa sepengatahuan nya. Membuat Naya harus bekerja keras untuk memberikan anaknya makanan dan susu. Sejak anaknya kecil Naya selalu bekerja dengan keras, hingga anaknya telah tumbuh menjadi gadis manis yang sangat di sukai oleh teman kampungnya.

Naya bukan seorang gadis yang berkecukupan, dia hanya bisa memberikan anaknya makanan yang seharusnya. Hidupnya yang terlanjur sederhana membuatnya harus terus bekerja dengan keras untuk memberikan apa yang selalu anaknya inginkan. Bukan untuk memanjakannya, hanya saja Naya ingin Netra tahu bahwa ada orang yang sangat menyayanginya. Iyah, ibunya sendiri. Naya sangat menyayangi anak semata wayangnya ini.

Hari ini Naya tidak mendapatkan pekerjaan sedikitpun, membuatnya bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Jika dia tidak bekerja apa yang harus mereka makan? Namun, hal ini memberikan ruang dan waktu bagi Naya untuk menghabiskan waktu dengan anaknya.

Naya mengelus pelan puncak kepala anaknya yang senang menggambar dengan imajinasi luasnya.

"Mamah, ayah dimana?" celetuk Netra ketika dia menunjukkan gambar buatannya. Dimana seorang anak sedang di apit oleh ayah dan ibunya.

Naya bukan tidak ingin jujur terhadap anaknya. Hanya saja dia masih kecil, bukan waktunya untuk mengetahui hal-hal yang membuatnya merasakan sedih. Netra harus bahagia, meskipun membahagiakan anaknya Naya harus melakukan beribu cara dia akan selalu melakukannya.

Naya tersenyum penuh arti kepada anaknya. "Ayah lagi kerja, biar nanti kita dapat tinggal di rumah yang besar."

Mendengar jawaban dari ibunya, Netra tersenyum sumringah. Dia menari-nari dengan bahagia, membuat hati Naya teriris. Melihat anaknya bahagia memang keinginannya namun tentu saja bukan pada hal yang tak seharusnya dia bohongi.

Senetra kecil memeluk ibunya kemudian berlari ke kamarnya. Dengan gerak dan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. Perlahan pertahanan Naya telah luruh, dia merasakan sakit yang mencengkam. Seolah ada beribu goresan yang telah melukainya.

***

Hari ini Naya mendapatkan panggilan pekerjaan di rumah tetangganya. Naya selalu menitipkan anaknya Netra di rumah tetangganya yang telah dia anggap kakak, disana Naya merasakan bahwa Netra akan aman.

Naya bekerja dengan sangat keras untuk menghidupi anak semata wayangnya, dia sering kali mengerjakan pekerjaan rumah di rumah-rumah tetangganya. Naya ingin berandai-andai, andai saja jika dia tidak menikah dengan lelaki itu. Mungkin Naya akan bahagia dengan apa yang dia dapatkan, mungkin saja ketika Naya di berikan seorang anak akan ada banyak tawa di dalam rumahnya.

Naya tidak pernah mengharapkan sebuah rumah yang akan kehilangan topangannya. Sebuah keluarga yang telah kehilangan kepala keluarganya. Naya ingin mengeluh dan menangis, namun melihat anaknya tertawa saja sudah cukup menghapuskan luka yang Naya pendam selama beberapa tahun ini.

Naya yang sedang bekerja terus melamun, memikirkan banyak beban yang telah ia tanggung di bahunya sendiri. Seorang ibu yang bekerja tanpa seorang suami bukanlah hal mudah bagi semuanya. Bukankah Naya sangat hebat? Dia mampu memberikan kebahagiaan bagi putrinya bahkan jika putrinya menginginkan dunia, Naya akan memberikannya.

Naya berjalan dengan lemas. Entah mengapa kepalanya menjadi pusing sejak bekerja tadi. Mungkin karena kelelahan? Tapi, jika Naya berhenti bekerja dia akan makan apa nantinya? Seharusnya Naya memberikan makanan yang lezat untuk putrinya dan membuatnya tersenyum cerah setelah bermain dari taman dengan teman-temannya.

Setelah selesai bekerja Naya pergi dari rumah itu. Dia pulang menuju rumahnya dan tertidur sebentar untuk meredakan sedikit pusing di kepalanya. Nyatanya itu tak mudah. Semakin di tidurkan kepalanya semakin berdenyut sakit.

Naya memejamkan matanya sambil merasakan rasa sakit di kepalanya. Tanpa dia sadari seseorang telah membuka pintu kamarnya. Netra yang melihat Naya memegang kepalanya menatap khawatir ibunya. Dia berjalan dengan perlahan kemudian mengambil kain hangat dan menyimpannya di kening Naya.

Merasakan hangat di keningnya Naya membuka mata. Dia sangat kaget melihat Netra yang menyimpan kain hangat di kepalanya. Netra tersenyum dengan sangat manis, melihat senyumnya. Mampu membuat mood Naya kembali penuh.

"Mamah istirahat dulu yah? Biar Netra yang kerjain makanan di dapur." Netra hendak pergi namun tangannya di cekal oleh Naya.

"Nggak sayang, kamu duduk di sini aja yah? Biar mamah yang masak," ucap Naya sambil mencium puncak kepala anaknya.

Netra menggeleng keras. Tatapannya berubah sendu saat kedua mata mereka saling berpandangan. Seolah tak ingin ibunya bekerja Netra menatap lembut pada kedua mata Naya. Tatapannya yang teduh seolah menghipnotis Naya yang tetap ingin bekerja agar membuat anaknya tersenyum cerah. Namun, bukan itu yang Netra inginkan dia hanya ingin ibunya bahagia.

Toh memasak telur saja bukan hal yang sulit baginya. Meski umurnya masih di bilang di bawah umur tapi dia bisa membuat telur dadar, karena hidupnya yang sederhana sejak ia lahir.

Netra yang lahirnya penuh harapan selalu datang dengan senyum indahnya. Seolah kotak pandora telah turun dalam wujud manusia yaitu ; Netra, gadis kecil yang manis.

Naya yang melihat Netra memasak merasakan sakit kembali di dadanya. Seolah dunia berhenti berputar untuk sekian kalinya. Apa yang harus Naya lakukan? Apalagi di umur Netra sekarang yang seharusnya telah masuk menuju taman kanak-kanak. Sialnya Naya tak memiliki pekerjaan tetap untuk membiarkan anaknya masuk sekolah dasar. Entah apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

***

Setelah selesai masak Netra berlari kecil menuju ibunya dengan sepiring nasi dan telur dadar. Tangannya yang mungil mengambil nasi dari piring dan menyuapi kepada Naya.

"Mamah makan yah, biar Netra yang suapin terus cepet sembut deh."

Naya terkekeh mendengar ucapan Netra kecil yang mampu mengahangatkan hatinya. "Mamah bakalan cepet sembuh kalau dokternya kamu." Naya menghela nafas sebentar lalu mencolek hidung putrinya. "Makanya cium mamah dulu nanti mamah sembuh."

"Beneran? Netra bakalan jadi dokter buat Mama. Biar mama cepet sembuh deh," ujar Netra antusias sambil mencium kedua pipi Naya.

Mereka berdua telah masuk ke dalam dunia mereka sendiri. Seolah dunia hanya milik mereka, hal-hal manis selalu tercipta meski sangat sederhana. Naya selalu bersyukur pada tuhan bahwa dia memiliki anak seajaib Netra dan Netra selalu bersyukur kepada tuhan bahwa ibu yang telah melahirkannya adalah Naya.

Meski tanpa seorang ayah dan kasih sayang ayah Netra merasakan bahagia yang meluap. Terkadang memiliki ayah adalah keinginannya, tapi dia selalu menahannya agar tak membuat ibunya sedih dan menangis. Netra harap ibunya akan bahagia, sebab hati kecilnya sering terluka ketika sang ibu menangis.

Você também pode gostar

PROMISE (a way to find a love)

"Aku tidak akan meninggalkan mu." Aku janji pada adikku, tapi aku tidak menepatinya. Ketika seorang William Alexander, pria sempurna yang memiliki sebuah rahasia besar dimasa lalu, seorang anak adopsi yang meninggalkan adiknya untuk menggantikan posisi seorang pewaris kerajaan bisnis yang memiliki kebutuhan khusus. William harus menepati janjinya untuk setia dan menuruti apapun permintaan dari ayah angkatnya Jackson Alexander, pengusaha kaya yang ambisius dan berhati dingin agar Jackson mempertemukannya dengan adiknya kembali. Suatu ketika Jackson memintanya kembali ke negara asalnya, untuk menjadi seorang gubernur agar memudahkannya melakukan pembangunan real estate, untuk itu ia harus menikahi seorang wanita, Rose gadis berumur dua puluh tiga tahun, seorang superstar yang di cintai seluruh masyarakat yang ternyata adalah kekasih dari adik kandungnya sendiri yaitu Rayhan Adamson yang telah tumbuh menjadi seorang produser musik yang terkenal tanpa William ketahui, ia hanya ingin segera bertemu dengan adiknya seperti apa yang dijanjikan oleh Jackson jika ia berhasil menjadi seorang gubernur dan mendapatkan ijin pembangunan maka Jackson akan mempertemukannya dengan Rayhan adiknya. Akankah William akan dapat kembali bertemu dengan Rayhan, menebus dosanya yang telah meninggalkan Rayhan saat ia masih berusia tujuh tahun dan mendapatkan cintanya yang perlahan tumbuh tanpa disadarinya kepada Rose? *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Adolescente
4.9
450 Chs

FALLING IN LOVE

Khusus Dewasa!! "Mungkin Dia hadir di hatiku di awal perjalananku, tapi kamu hadir di akhir dari perjalananku hingga akhir hidupku nanti." (Aska Aliando) Berawal hanya karena sekedar candaan Karin, di sebuah kamar pasiennya di rumah sakit. Karin yang selalu jahil dengan tiap laki-laki yang baru di kenalnya. Karena di mata Karin, laki-laki semua adalah hidung belang. Yang patut untuk di permainkan. "Apakah kamu mau menjadi kekasihku?" Kata Karin dengan santainya. "Oke...aku mau menjadi kekasihmu." jawab Aska Aliando "Tapi ada syaratnya, kamu harus menyerahkan semua hartamu..apa kamu mau?" lanjut Karin dengan suara merayu. "Baik,..aku setuju! tapi harus ada surat perjanjian kontraknya..jika kita bisa menjalani 6 bulan hubungan ini, maka semua hartaku untukmu." sahut Aska dengan serius. Perjanjian sudah tertulis dan sudah di tandangani masing-masing..bersamaan hasil lab Aska yang sudah keluar. Aska di vonis Leukimia stadium 4. Dunia Karin berubah seketika, ingin dia membatalkan perjanjiannya namun takdir mengharuskan Karin di samping Aska. Mampukah Karin bertahan dengan hubungannya tanpa berdasarkan cinta?? Dan apakah Aska bisa bertahan dari penyakitnya..dan harus meninggalkan Karin beserta harta yang di berikannya pada Karin?? 'Jangan tinggalkan aku, aku mohon..kamu harus bertahan hidup untukku..jika aku harus bertahan untuk hubungan ini..kamu pun harus bertahan untukku..karena aku sudah jatuh hati padamu!! ( Karin Aadvantika )

NicksCart · Adolescente
4.9
529 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões
Uau! Você seria o primeiro revisor se você deixar seus comentários agora!

APOIO