webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Adolescente
Classificações insuficientes
369 Chs

-93- Masalah Yang Sama

"Bunda!! Jie dilamar Afka, besok!" Ghirel berteriak antusias saat memasuki rumah berukuran minimalis yang mereka tempati.

Bunda yang tengah meminum jus apel tersedak, mendengar hal yang terlalu mendadak. Disampingnya, Junco sudah bersorak senang ikut merayakan kebahagiaan Ghirel yang menyerebak.

"Jangan bercanda! Kamu dua hari gak pulang ijin di apartemen Afka, dateng-dateng mau nikah!" Bunda meletakkan segelas jus apel di tangannya, kemudian menyuruh Ghirel untuk duduk di sampingnya.

Gadis itu segera menurut, duduk di debelah bunda tanpa basa-basi. Ghirel tak henti-hentinya tersenyum bahagia, memarken kepada semua orang bahwa dirinya merasa gembira.

"Afka ngelamar Jie waktu di makam Ayah kemarin," Ghirel menunjukkan cincin yang melingkar indah pada jari manisnya.

Bunda dan Junco menganga melihatnya. Mereka terpaku pada keindahan cincin tersebut, bahkan Junco sampai menyentuhnya dan hendak melepaskan cincin itu dari jari kakaknya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com