"Bunda!! Jie dilamar Afka, besok!" Ghirel berteriak antusias saat memasuki rumah berukuran minimalis yang mereka tempati.
Bunda yang tengah meminum jus apel tersedak, mendengar hal yang terlalu mendadak. Disampingnya, Junco sudah bersorak senang ikut merayakan kebahagiaan Ghirel yang menyerebak.
"Jangan bercanda! Kamu dua hari gak pulang ijin di apartemen Afka, dateng-dateng mau nikah!" Bunda meletakkan segelas jus apel di tangannya, kemudian menyuruh Ghirel untuk duduk di sampingnya.
Gadis itu segera menurut, duduk di debelah bunda tanpa basa-basi. Ghirel tak henti-hentinya tersenyum bahagia, memarken kepada semua orang bahwa dirinya merasa gembira.
"Afka ngelamar Jie waktu di makam Ayah kemarin," Ghirel menunjukkan cincin yang melingkar indah pada jari manisnya.
Bunda dan Junco menganga melihatnya. Mereka terpaku pada keindahan cincin tersebut, bahkan Junco sampai menyentuhnya dan hendak melepaskan cincin itu dari jari kakaknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com