webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Adolescente
Classificações insuficientes
369 Chs

-84- Meninggalkan

Afka duduk di ranjang rumah sakit dengan sebuah apel di tangannya. Mulutnya mengunyah tanpa henti, Bi Bina duduk disebelahnya sambil mengupas buah pisang yang setelah ini menjadi sasaran Afka.

Mereka tengah menonton drama korea bersama. Sebenarnya Afka bukan tipe orang yang suka menonton drakor, hanya saja koleksi filmnya telah habis ia tonton. Pemuda itu melirik ponselnya, sudah jam segini kenapa Fran masih belum datang? Pikirnya.

Bersamaan dengan itu, pintu ruangan terbuka menunjukkan sosok yang ia tunggu-tunggu bersama seorang perempuan di sampingnya.

"Gue gak jadi nikah sama Fran!" Teriak gadis itu.

Iris mata Afka berputar, menatap Fran yang hanya mengendikkan bahunya tak acuh. Kemudian sahabatnya mengambil alih piring di tangan Bi Bina, menggantikan tugasnya.

Bi Bina keluar dari ruangan, membiarkan ketiganya berbincang secara pribadi.

"Kenapa calon bini lo?" Tanya Afka disela kegiatan mengunyah apelnya.

"Cemburu,"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com