Bab kali ini kita refresh sejenak dari rumitnya konflik cerita ini ya....
***
Ghirel tidak bisa mengatupkan bibirnya dengan rapat. Dia terlalu terkejut dengan apa yang dilihatnya sekarang. Kristal yang tengah bersujud di kakinya. Gadis angkuh yang tak pernah mau mendengarkan orang lain itu tengah bersujud di kakinya dengan bulir air mata yang menetes membasahi lantai.
Kesadaran Ghirel kembali,dia segera menuntun Kristal untuk berdiri. Sebenarnya cukup sulit untuk memaafkan kelakuan Kristal yang terbilang cukup diluar batas. Tetapi,sekali lagi Ghirel tidak ingin hidup dalam bayang-bayang kejahatan seseorang. Ghirel bukan tipe pendendam,bahkan dia tidak bisa membenci seseorang sampai kedalam hati.
Keduanya duduk di sofa ruangan Afka. Ghirel membiarkan Kristal menangis,menunggu gadis itu hingga sedikit tenang. Setelah beberapa saat,pintu ruangan terbuka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com